MINIMALKAN DAMPAK KEBAKARAN
SURABAYA, Jawa Pos – Beberapa wilayah di Surabaya Barat masuk zona merah rawan kebakaran. Namun, masih banyak area di sana yang belum memiliki pos pemadam kebakaran. Misalnya, kawasan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung. Karena itu, dinas pemadam kebakaran (PMK) mengusulkan tambahan pos pembantu PMK baru di wilayah tersebut.
Angka kebakaran di sekitar Balasklumprik hingga Sumur Welut di Lakarsantri cukup tinggi. Namun, upaya pemadaman yang dilakukan petugas PMK sering mendapat kendala. Jarak pos PMK cukup jauh. Jika terjadi kebakaran, yang datang pertama adalah tim dari Pos Wiyung.
Jarak dari Wiyung ke Balasklumprik cukup jauh. Selain itu, jalan ke Balasklumprik tidak cukup lebar dan lancar. Hal itu membuat response time petugas tidak bisa cepat menuju tempat kejadian kebakaran. ’’Makanya, kami butuh posko pembantu di sekitarnya,’’ ucap Kasi Pengendalian Bidang Operasional PMK Gatot Priambodo kemarin siang (5/10).
Gatot mengatakan, rencananya pos pembantu PMK di Surabaya Barat itu dibangun di area Kelurahan Balasklumprik. Pihaknya juga telah melakukan survei lokasi. Hasilnya, area tersebut cocok dan pas sebagai posko baru.
Maklum, kelurahan yang memiliki hutan raya itu memiliki total luas sekitar 5 hektare. Jumlah tersebut termasuk untuk taman memorial yang kini sedang digarap.
Usul itu kini juga sudah diserahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Jika disetujui, pembangunan pos PMK baru tersebut akan dilakukan pada 2020.
Dengan adanya pos baru nanti, Sejatinya, di Surabaya Barat sudah ada beberapa pos PMK. Namun, jarak pos-pos tersebut dengan Balasklumprik dan sekitarnya memang jauh. Berikut pos-pos PMK di wilayah barat.
Rayon Margomulyo
Pos Lakarsantri
Pos Kandangan
Pos Pakal
Pos TOW
( Tambak Osowilangun )
Pertimbangan mendirikan pos pembantu PMK di Balasklumprik
Jarak Balasklumprik dengan Pos Rayon Wiyung, pos PMK terdekat, jauh.
Jalan dari Wiyung menuju Balasklumprik sempit. Wilayah Balasklumprik masuk zona rawan kebakaran. Dibangun di sekitar kelurahan karena lahannya luas. Di lokasi itu juga terdapat sumur milik PMK. petugas diharapkan bisa cepat datang ke lokasi. Gatot menuturkan, untuk Surabaya Barat, hanya ada lima pos pembantu PMK. Jumlah itu dirasa kurang mengingat jarak antarwilayah cukup jauh. ’’Harapannya, semakin efisien (semakin cepat) penanganan kebakaran,’’ jelasnya.
Karena lokasinya berdekatan dengan kantor kelurahan, nanti harus ada garasi yang cukup besar untuk menampung mobil PMK. Apalagi, harga mobil PMK tidak murah. Selain itu, ada lapangan untuk pergantian sif serah terima petugas.
Juga dibutuhkan tempat untuk mencoba peralatan. Antara lain, alat pemadam kebakaran, sirene, dan sebagainya. Karena itu, jika tidak keberatan dengan kegiatan dan aktivitas petugas PMK, nanti pihak kelurahan bisa menempati bagian kantor yang masih kosong.
Namun, jika hal tersebut membuat pelayanan terganggu, akan dibangun pos pembantu PMK yang baru. Gatot mengungkapkan, kawasan itu memang dianggap sangat cocok. Apalagi, di sana terdapat sumur milik PMK. Dengan demikian, tidak ada masalah mengenai lokasi pengambilan air jika terjadi kebakaran.
Di lain pihak, Lurah Balasklumprik Sri Heryanti menyatakan bahwa beberapa bulan lalu area kelurahan sempat disurvei terkait dengan rencana tersebut. Bahkan, menurut Yanti, sapaan akrabnya, pihaknya menyarankan petugas PMK memanfaatkan ruangan di lantai 2. ’’Kalau berkenan ya nggak masalah, justru kami senang jika ada posko PMK di sini,’’ katanya.