Pererat Bonding Anak dan Ortu lewat Mewarnai
SURABAYA, Jawa Pos – Queenzie Kayana Putri terlihat hati-hati saat menggoreskan krayon oranye ke kertas bergambar di hadapannya. Sang ibu, Ratih Kumala Sari, beberapa kali mengarahkan agar tangan bocah 4 tahun itu tak membawa krayon keluar garis. Ratih dan Zizie, sapaan akrab putrinya, tengah mengikuti lomba mewarnai di TK Wachid Hasyim kemarin (5/10).
Selama 20 menit, gambar itu sudah berubah warna. Dari semula hitam-putih menjadi warna-warni. ’’Ini memang baru pertama kami ikuti secara bersama. Senang sekali rasanya,” ucap Ratih sembari merapikan pewarnaan Zizie. Dia mengatakan, kegiatan tersebut bisa meningkatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua. Ratih berharap kegiatan semacam itu bisa terus dilakukan.
’’Sebagai penyelenggara, kami juga senang. Soalnya mereka bukan satu-satunya peserta. Ada 99 peserta lain dari PAUD se-Kecamatan Kenjeran. Ini menandakan mereka sangat antusias,” tutur Kepala TK Wachid Hasyim Sulicah. Dia menjelaskan, acara itu dilangsungkan dalam rangka menyambut HUT Ke-53 Taman Pendidikan Wachid Hasyim.
Selain diselenggarakan di TK, kegiatan serupa diadakan SD Wachid Hasyim (Plus). Ada 100 peserta TK se-Kecamatan Kenjeran yang turut serta. ’’Bedanya, kalau lomba di SD, anak-anak sudah bisa dilepas. Untuk PAUD, harus didampingi,” ujarnya.
Sulicah menerangkan, kegiatan tersebut diadakan setiap tahun. Tema yang diusung selalu sama. Namun, metode lombanya berbeda-beda. ’’Sesuai dengan permasalahan yang lagi tren,” kata Sulicah.
Hari-hari ini, kata dia, banyak orang tua dan anak yang tidak saling dekat. ’’Misalnya, ayah atau ibu sering pulang malam. Anak diasuh pembantu. Atau berjalan-jalan, tapi orang tua sibuk dengan ponselnya. Ini bisa memengaruhi psikologi anak ke depan,” ujar perempuan asal Kenjeran tersebut. Minimal, orang tua harus peduli dengan yang dilakukan anak. ’’Salah satunya dengan ikut dalam kegiatan semacam ini,” ungkapnya.