RS Darmo dan Sekolah Andalkan Tandon
MANDEKNYA distribusi air sudah diantisipasi warga dan sejumlah institusi. Mereka telah menandon air sebelumnya. Karena itu, kemarin pagi aktivitas berjalan seperti biasa.
Hal tersebut juga berlangsung di RS Darmo. Di RS itu, air mampet hingga kemarin pukul 10.00. ’’Kami manfaatkan 20 tandon air sampai pagi tadi,’’ ujar Humas RS Darmo Mitra Dasman kemarin (5/10). Menurut dia, pihak RS Darmo sudah terbiasa menghadapi mampetnya air. Terlebih, mandeknya distribusi hanya 12 jam. Mitra menjelaskan bahwa pada rentang waktu itu, pihak rumah sakit juga tidak meminta tangki air PDAM.
Begitu pula dengan kompleks SMK Ketintang dan IKIP Widya Darma Surabaya. Hudini, petugas keamanan kompleks sekolah, mengatakan bahwa air mampet selama 12 jam. ’’Tadi pertama keluar airnya agak keruh, tapi pukul 10.15 sudah berangsur jernih,’’ katanya. Pihaknya mengaku hanya menyiapkan satu tandon untuk persiapan pemadaman air. Penyebabnya, kegiatan di sana tidak terlalu banyak pada Sabtu. Hanya ada kegiatan untuk mahasiswa. Tidak ada kegiatan untuk SMK.
Di sepanjang Jalan Ketintang juga banyak pengusaha laundry. Mayoritas memilih tutup. Tidak demikian Rini Ekawati yang tetap membuka usahanya. Dia mengaku membuka usahanya setiap hari. Dia tak peduli air mati. Dia hanya memutar cara agar usahanya tetap berjalan seperti biasa. ’’Hari ini memang hanya terima pesanan, mungkin agak sore baru dilanjutkan lagi,’’ ucapnya. Dia menuturkan tetap menandon air di rumahnya. Namun, itu hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga sampai pagi.