Hijau setelah Enam Dekade
TIMNAS Italia bakal move on dari warna biru atau putih. Ya, begitulah yang akan tersaji pada matchday ketujuh Kualifikasi Euro 2020 grup J menjamu Yunani di Olimpico, Roma, Minggu (13/10) dini hari WIB. Seharusnya jersey warna biru yang dipakai Leonardo Bonucci dkk karena itu laga home. Tapi, mereka bakal tampil beda.
”Italia kembali mengenakan jersey berwarna hijau,” tulis Federasi Sepak Bola Italia alias FIGC dalam pernyataan resminya tadi malam WIB. Bagi Italia, ini kali kedua mereka memakai jersey berwarna hijau setelah terakhir pada Desember 1954. Saat itu mereka mengalahkan Argentina 2-0. Laga kala itu juga digelar di Olimpico.
Sport Mediaset menyebutkan, hijau dipilih sebagai tribut bagi pemain-pemain muda yang tahun ini muncul. Sebut saja Nicolo Barella atau Nicolo Zaniolo. Sekadar diketahui, hijau dalam tingkatan pembinaan FIGC mewakili pemain muda. Sementara warna biru adalah simbol bagi pemain senior. 1 67% 44 MILAN, Jawa Pos – Mampukah Sarrismo atau gaya main ala Maurizio Sarri melepaskan kutukan runner-up
liga domestik? Keraguan itu sempat membayangi pendukung Juventus awal musim ini. Terutama setelah Sarri ditunjuk sebagai allenatore Juventus. Maklum, dengan Sarrismo, Sarri tak pernah memenangi kompetisi domestik bersama Napoli maupun Chelsea. Nah, kemarin WIB (7/10) Sarri mulai menepis keraguan itu. Di Giuseppe Meazza, Milan, dia membuktikan bahwa Sarrismo miliknya lebih baik daripada Contismo, gaya main ala Antonio Conte di Inter Milan. La Vecchia Signora –julukan Juve– mengakhiri masa bulan madu Conte bersama Inter dengan menang 2-1 (1-1).
Agresi deras Leonardo Bonucci dkk pun menjadikan mereka klub pertama Serie A yang dua kali membobol gawang Samir Handanovic. Atau, menyudahi 274 menit clean sheet Inter dalam laga-laga home
Serie A. ’’Kami menguasai bola dengan nyaman dan tak merasa tertekan dengan serangan Inter,’’ klaim Bonucci, bek Juve, kepada Sky Sport Italia.
Memang, baru Juve klub Serie A yang bisa membuat Inter tak berdaya dengan kelebihan penguasaan bolanya. Biasanya, dengan ball possession lebih superior, Inter mampu mendulang banyak gol. Begitu pula kemampuan transisi menyerang-bertahannya. ’’Dengan intenTorino vs Napoli
Inter Milan vs
(Lautaro 18’-pen/Dybala 4’, Higuain 80’) Gol dianulir: Ronaldo 41’ (Juventus/ offside)
Klasemen Sementara (10 Besar)
1. Juventus
2. Inter Milan
3. Atalanta
4. Napoli
5. AS Roma
6. Lazio
7. Cagliari
8. Fiorentina
9. Torino
10. Verona 7 6 7 6 7 5 7 4 7 3 7 3 7 3 7 3 7 3 7 2 1 1 2 3 0 13-6 19 14-4 18 1 18-10 16 2 15-10 13 1 12-10 12 2 13-6 10-7 2 12-10 11 3 10-10 10 6-5 9
Ciro Immobile (Lazio) sitas tinggi, maka butuh kekuatan fisik. Tapi benar, saat ada permainan seperti Inter, maka ini yang harus kami lakukan,’’ sambung Leo, sapaan akrab Bonucci.
Intensitaspassingdenganakurasitinggi jadikuncidalampenerapanSarrismoala Sarri. Semasa di Chelsea, Sarri butuh waktu lama untuk menanamkan filosofi itukepadaanakbuahnya.Tapi,diJuve,dia hanya butuh dua bulan. Satu hal yang membuatdiabelajardarikesalahanadalah mengubah pakem formasinya.
Formasi 4-3-3 yang dipakai di Napoli dia ’’paksakan” ke pemain Chelsea. Kini, Sarri sadar itu salah. Karena itulah, di Juve, dia memakai formasi 4-3-1-2. Dilansir Football Italia, Sarri menyebut Juve sudah klop dengan filosofinya. ’’Ketika passing-passing mengalir, gol dan peluang gol akan datang dengan sendirinya. Hanya tim dengan kualitas seperti itu yang mampu melakukannya (Sarrismo),’’ tutur
Tak banyak kontribusi yang diberikan Guilherme Batata buat PSS Sleman pada awal-awal musim. Maklum, cedera sempat mereduksi menit bermainnya bersama tim berjuluk Elang Jawa tersebut. Namun, setelah berhasil melewati badai cedera, Batata pun menunjukkan kualitas.
PENTAS Liga 1 2019 sudah 22 pekan bergulir. Pada 21 pekan sebelumnya, nama Guilherme Batata tak pernah masuk skuad tim terbaik. Nah, reward itu akhirnya dia peroleh. Penampilan impresif Batata ketika PSS Sleman menaklukkan Bhayangkara FC pada Jumat (4/10) membuatnya Mister 33, julukan Sarri.
Sebagaimana diketahui, Sarri dijuluki Mister 33 karena dia selalu menekankan, dalam tiap gol klub yang dia latih, butuh maksimal 33 kali operan. Kemarin, gol kedua Juve oleh Gonzalo Higuain tercipta dari 24 kali passing. ’’Tim ini sudah membuat langkah penting. Untuk ke depannya, kami harus biasakan menghilangkan naluri menyerang lawan. Dengan begitu, kami pun bisa menguasai sampai separo area lawan. Ini baru tahapan kami,’’ tambah Sarri.
Selain gol Pipita, julukan Higuain, dua attaccante Argentino lain menulis namanya di papan skor. Paulo Dybala membuka keunggulan Juve pada menit keempat. Lalu, pada menit ke-18, ganti Lautaro Martinez yang mencetak gol dari titik putih. Dybala jadi penyebab gol Cristiano Ronaldo pada menit ke-41 dianulir. Sebab, saat memberikan passing ke Ronaldo, pemain berjuluk La Joya itu sudah terperangkap offside.
Conte beralasan cedera Stefano Sensi pada menit ke-34 memengaruhi performa anak asuhnya. ’’Tetapi, aku akui Juve lebih bisa menunjukkan kekuatan serangan terbaiknya. Plus, pengalaman mereka dalam mengontrol laga seperti ini,’’ sebut The Godfather, julukan Conte. terpilih dalam daftar Tim Terbaik Pekan Ke-22 versi Jawa Pos dan Statoskop.
Tampil selama 90 menit, Batata yang berposisi gelandang bertahan mampu menjalankan peran sebagai pemutus serangan lawan. Total, dia berhasil melepaskan 58 umpan. Dua di antaranya merupakan umpan kunci. Akurasi umpan pemain asal Brasil itu juga lumayan atau mencapai 83 persen. Kehadiran Batata membuat PSS tak lagi hanya bergantung kepada sosok Brian Ferreira.
’’Dia (Batata, Red) pemain yang sangat profesional,’’ kata Seto Nurdiantoro, pelatih PSS Sleman. ’’Dia mampu menjaga performa setelah cedera. Dia juga pemain yang sangat impresif. Karakternya tidak mau kalah. Sangat ngotot. Visi bermainnya juga cukup bagus,’’ paparnya.
Bukan hanya Batata. Vanderlei Francisco juga baru kali pertama ini masuk skuad terbaik. Bedanya, Vanderlei adalah wajah baru. Dia baru direkrut Semen Padang pada putaran kedua. Sebelumnya, bomber asal Brasil itu bermain untuk tim Liga Primer Kuwait, Kazma SC. Nah, kehadiran Vanderlei terbukti mampu mendongkrak kinerja lini depan Semen Padang. Misalnya, yang ditunjukkan saat Semen Padang mempecundangi Perseru Badak Lampung pada laga pekan ke22 (5/10). Datang sebagai tim tamu, mereka mampu mencuri angka sempurna setelah menang tipis 1-0. Vanderlei muncul sebagai aktor kemenangan setelah sukses menjebol gawang Badak Lampung dua menit sebelum laga usai. Selain menjadi penentu kemenangan, Vanderlei mencatatkan dua umpan kunci. Pemain 32 tahun itu melesatkan total empat tembakan. Akurasi umpannya juga mencapai 83 persen.
’’Dia (Vanderlei, Red) kan memang pemain baru yang datang di putaran kedua. Vanderlei memang pemain yang cepat beradaptasi dengan sepak bola Indonesia,’’ tutur asisten pelatih Semen Padang Weliansyah.
Hadirnya Vanderlei mulai memberikan pengaruh positif bagi Kabau Sirah, julukan Semen Padang. Meski belum mentas dari posisi juru kunci, performa Semen Padang sudah menunjukkan peningkatan pada putaran kedua ini.
’’Datangnya Vanderlei ke Semen Padang memang memberikan perubahan yang signifikan. Kami sangat bersyukur bisa mendatangkan pemain yang bisa meningkatkan gairah dan agresivitas tim,’’ kata Weliansyah.
Di mata Weliansyah, sebagai pemain asing, Vanderlei tak sungkan bergaul dengan pemain lainnya. Di luar lapangan, Vanderlei dinilai sebagai pemain yang berperilaku baik.