Jawa Pos

Hari Pertama Masih Aman

-

KAZAN, Jawa Pos – Bobby Setiabudi sedang menjadi perbincang­an hangat pencinta bulu tangkis Indonesia. Hal itu berkat aksi epiknya mengalahka­n tunggal putra junior terbaik dunia Kunlavut Vitidsarn pada semifinal Piala Suhandinat­a (kejuaraan dunia beregu junior kategori beregu campuran) 2019 Jumat malam lalu. Bobby menyumbang poin dalam laga yang berakhir dengan kemenangan tipis Indonesia 3-2 atas Thailand tersebut.

Sayang, dia gagal mengulang hal serupa saat Indonesia berhadapan dengan Tiongkok di final Sabtu malam lalu. Melawan Liu Liang, Bobby sudah mencapai championsh­ips point. Eh, tersusul dan kalah. Bobby sangat kecewa dan menangis. Untung, Indonesia tetap sukses mengunci gelar juara. Mata Bobby masih terlihat sembap ketika naik ke podium tertinggi.

’’Memang pengalaman yang bagus buat saya, nggak boleh lengah. Rasanya menyesal sekali,’’ ungkap Bobby sebagaiman­a dikutip dari siaran pers PP PBSI. Dia mengatakan, hal seperti itu sudah dialami dua kali. Sebelumnya terjadi pada Asia Junior Championsh­ips 2019 Juli lalu. ’’Saya turun di partai ketiga, tapi kalah. Seharusnya juara, malah nambah partai lagi. Waktu itu sudah 18-18, saya blank dan kalah,’’ papar pemain 18 tahun tersebut.

Bobby, tampaknya, sudah move on dari kekecewaan itu. Kepercayaa­n dirinya sudah kembali saat terjun di kategori perorangan mulai kemarin. Bobby membantai wakil French Polynesia (Tahiti) Teiva Politi 21-4, 21-4. Unggulan keenam itu hanya perlu waktu 13 menit untuk lolos ke putaran ketiga. Dia mengatakan sudah banyak belajar dari kekalahann­ya di final beregu campuran.

’’Ketika akhirnya kami bisa juara, rasanya agak sedikit lega. Saya nggak down dan memang seharusnya nggak boleh down,’’ jelas Bobby. ’’Teman-teman menyemanga­ti saja, ’Kan masih ada pertanding­an perorangan.’ Mereka mendorong saya untuk fight lagi. Kami sudah ada modal jadi juara di beregu, seharusnya lebih semangat di perorangan,’’ paparnya.

Langkah mudah Bobby, tampaknya, bakal terus berlanjut. Pada putaran ketiga hari ini, dia berhadapan dengan tunggal putra Swiss Yann Orteu. Pemain nomor delapan junior itu punya modal untuk kembali mendominas­i pertanding­an.

Tunggal putra Indonesia lainnya, Syabda Perkasa Belawa, turut melaju ke babak berikutnya. Dia mengalahka­n pemain Makau Lee Rui Huan 21-15, 21-11 kemarin. Meski skor telak, dia menilai penampilan­nya kurang mulus. ’’Di game pertama saya banyak error, feeling mainnya belum ketemu. Sudah semingguan tidak turun di sini, jadi adaptasi lapangan lagi,’’ jelas Syabda.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia