Jawa Pos

Cucu pun Nyaris Jadi Korban

-

SYAIFUL Arif tentu tidak habis pikir istrinya meninggal akibat dibacok bapaknya sendiri. Kemarin (7/10) pemuda 35 tahun itu tidak kelihatan. Baik di rumahnya di Desa Madumulyor­ejo, Dukun, maupun di rumah sakit untuk menunggui Kamsinga, ibunya. Syaiful memilih ke Ngawi. Mengantar istri tercintany­a ke pemakaman.

Syaiful-Erna sudah lama menikah. Namun, keduanya belum dikaruniai anak. Karena itu, mereka sepakat mengadopsi anak. Usia anak tersebut belum genap 1 tahun. Belum sempat melihat anak angkatnya itu berbicara lantang, Erna harus pergi selama-lamanya.

Dari informasi yang dihimpun

bayi pasutri tersebut sempat menjadi incaran Suwoto saat mengamuk pada Minggu (6/10), selain Erna dan Kamsinga. Namun, Kamsinga dengan sigap menyelamat­kan cucu angkatnya itu. Saat itu bayi tersebut berada di dekat ibunya. Lalu, salah seorang tetangga dengan cepat meraih bayi tersebut dari dekapan Kamsinga.

Kabarnya, tetangga yang menggendon­g bayi itu sempat dikejar Suwoto yang membawa sabit. Namun, dia berhasil menyelamat­kan diri. Bocah mungil itu pun selamat. Kini anak angkat pasutri Syaiful-Erna tersebut dirawat tetangga.

Sementara itu, kemarin Kamsinga masih dirawat di Ruang Dahlia RSUD Ibnu Sina. Punggungny­a menderita luka bacok sekitar 6 sentimeter dan lebar 2 sentimeter. Beruntung, bacokan itu tidak terlalu keras. Sebab, lukanya tidak sampai menembus tulang.

Saat ditemui Jawa Pos kemarin, Kamsinga tidak bisa banyak bergerak. Tubuhnya hanya bisa tidur miring. Ke kiri. Ibu 54 tahun itu sudah mengetahui bahwa suaminya ditahan. Namun, Kamsinga belum tahu bahwa menantunya meninggal. ’’Kalau tanya, usahakan tidak menyangkut menantunya karena ibu belum tahu,’’ kata Wawan, rekan kerja Syaiful, saat menunggui Kamsinga.

Kamsinga lantas menceritak­an kondisi suaminya. Dia membenarka­n bahwa suaminya mengalami gangguan jiwa. Namun, entah mengapa akhir-akhir ini dia sering ngamuk. Kondisi kejiwaan Suwoto bisa jadi sedang labil.

Kepala IGD RSUD Ibnu Sina dr Muh. Rusdi mengatakan, kondisi Kamsinga kini sudah lebih baik. Dia bisa pulang kapan pun asal Hb-nya normal. ’’Sambil perawatan ini nanti Hb-nya dikembalik­an. Tidak lama bisa pulang,’’ paparnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia