Kekeringan Meluas hingga Pegunungan
Tim Temukan 6 Sumur di Desa Sumberagung
NGANJUK, Jawa Pos – Kekeringan di Kota Angin terus meluas. Senin (7/10) Desa OroOro Ombo, Ngetos, mengajukan permintaan air bersih. Sebab, sumur sebagian warga di sana mulai mengering.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Nganjuk Nugroho menyatakan, setelah menerima surat pengajuan bantuan air bersih, pihaknya akan melakukan asesmen di lokasi. ’’Hasil asesmen nanti jadi patokan untuk menetapkan keadaan darurat (kekeringan, Red) atau tidak,’’ ujarnya.
Berdasar data yang dihimpun koran ini, warga Desa Oro-Oro Ombo kesulitan air bersih sejak Agustus lalu. Bukan hanya sumur mereka yang mengering. Debit embung Oro-Oro Ombo juga turun drastis sehingga tidak bisa digunakan untuk irigasi lahan pertanian.
Kepala Desa Oro-Oro Ombo Suprapto menuturkan, total ada 150 KK warga di desanya yang kesulitan air bersih. ’’Mereka tersebar di beberapa RT,’’ ujarnya. Dia berharap warganya bisa segera mendapatkan dropping air bersih.
Lebih jauh, Suprapto menjelaskan, sebenarnya sudah ada jaringan PDAM yang masuk ke desanya. Namun, airnya juga tidak bisa mengalir dengan lancar di musim kemarau ini.
Agar tetap bisa minum, warga harus bergiliran mengambil air. Yaitu, tiap tiga jam. Setiap titik hanya bisa memenuhi kebutuhan air bersih empat kepala keluarga (KK). ’’Airnya memang sulit,’’ lanjut Suprapto.
Sementara itu, jika kasus kekeringan di Desa Oro-Oro Ombo masih harus menunggu hasil asesmen, BPBD memastikan kekeringan di Desa Sumberagung, Gondang, tidak masuk kategori darurat. Hal itu diputuskan dalam rapat yang berlangsung Senin (7/10).
Mengenai hal tersebut, Nugroho menuturkan, tim BPBD sudah turun ke lapangan. Hasilnya, ada enam titik sumur yang masih bisa dimanfaatkan warga. Keberadaan sumber air itulah yang menjadi pertimbangan BPBD untuk tak menetapkan Desa Sumberagung sebagai daerah darurat bencana kekeringan.