Rp 326 M untuk Perbaiki Transportasi Perkotaan
JAKARTA, Jawa Pos – Lima kota menjadi percontohan pengelolaan transportasi perkotaan serta mitigasi emisi gas rumah kaca, yakni Batam, Pekanbaru, Bandung, Semarang, dan Makassar. Program bantuan dari pemerintah Jerman dan Swiss tersebut bernama Sustainable Urban Transport Programme Indonesia (Sutri Nama) dan Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project (Indobus). Nilai bantuannya mencapai EUR 20 juta atau setara dengan Rp 326 miliar.
Kemarin (8/10) Kementerian Perhubungan melakukan penandatanganan nota kesepakatan sinergi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pilot project Sutri Nama dan Indobus dengan pemda lima kota percontohan. Program itu bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan pemerintah Swiss.
”Program ini sejalan dengan skema buy the service yang sedang saya usung,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi.
Dengan membangun kendaraan perkotaan yang berkelanjutan, kendaraan pribadi diharapkan berkurang. Dengan begitu, polusi udara dan emisi gas efek rumah kaca akan tereduksi.
Tujuan utama proyek Sutri Nama adalah mendukung kebijakan serta pengembangan transportasi perkotaan dan mitigasi emisi gas rumah kaca. Sedangkan tujuan Indobus ialah membantu kota percontohan dalam mengembangkan koridor bus rapid transit (BRT) dan mendukung pengelolaan operasi BRT.
Perwakilan Kedutaan Besar Jerman di Indonesia Rafael Teck menegaskan bahwa kerja sama itu bertujuan memajukan transportasi, khususnya sektor transportasi darat.