Jawa Pos

Armuji dan Komisi A Cuma Salah Paham

-

SURABAYA, Jawa Pos – Rapat dan sidak Komisi A DPRD Surabaya tentang gedung dewan baru Senin lalu (7/10) dipermasal­ahkan. Mantan Ketua DPRD Surabaya Armuji merasa dirugikan dan ingin meluruskan sejumlah hal mencuat dari hasil rapat itu.

Sebelum rapat dimulai, komisi A bertemu dengan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya Hadi Siswanto. Hadi mengaku tak mengetahui sejumlah perubahan-perubahan desain interior di gedung 8 lantai itu. Dari situlah, komisi A mulai menanyakan kronologi mengapa perubahan bisa terjadi tanpa sepengetah­uan Sekwan. Armuji pun seolah-olah membuat keputusan sepihak.

Setelah ditelusuri lebih dalam, Sekwan memang tidak mengikuti semua rapat pembahasan perubahan. Namun, Armuji juga tidak memberikan arahan sepihak. Sebab, semua dikomunika­sikan dengan perwakilan fraksi dan petugas Sekwan. ”Aku cuma bantu supaya anggota dewan baru itu bisa nyaman. Malah dituduh macam-macam,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Surabaya Pertiwi Ayu Krishna menegaskan, dirinya tidak ingin mencari-cari kesalahan dalam forum rapat tersebut. Dia juga tidak bermaksud menyinggun­g Armuji. ”Kami hanya ingin memastikan ruangan itu cukup. Karena yang ada cuma ruangan anggota fraksi. Sedangkan setiap fraksi punya staf. Nah, mereka kerja di mana?” ujar politikus Golkar tersebut.

Golkar memiliki tiga staf. Sementara itu, Fraksi PSI yang memiliki 4 anggota parlemen memiliki hingga 6 staf yang membantu kerja mereka. Atas masalah itu, akhirnya diputuskan untuk memindah pintu ruangan fraksi. Jika pintu di sebelah kiri digeser ke kanan, akan ada ruang tambahan untuk para staf tersebut. ”Itu memungkink­an untuk dilakukan,” lanjut Ayu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia