Jawa Pos

Sudah Temukan Titik Kebocoran

- Sampai Berniat Nglurug Kantor PDAM

SURABAYA, Jawa Pos – Keluhan soal terhentiny­a aliran air PDAM kembali disuarakan. Kemarin (8/10) giliran pasokan air di area permukiman Lidah Wetan yang terganggu. Mereka harus antre menunggu bantuan air bersih dari PDAM Surya Sembada.

Pasokan air bermasalah sejak Sabtu (5/10). Warga pun harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan air. Salah satunya membeli air isi ulang. Misalnya, yang dilakukan Edy Suryanto. Warga Lidah Wetan Gang VIII itu mengatakan, sebelum bantuan datang, tiap hari dirinya membutuhka­n 8–10 galon. ’’Satu dua hari enggak masalah. Kalau tiap hari, ya repot,’’ katanya.

Saking gemasnya, dia ingin mengajak warga lain nglurug kantor PDAM jika bantuan tidak dikirim. Selain itu, sejumlah warga lain rela merogoh koceknya hingga Rp 250 ribu untuk membeli air dari pihak swasta. Namun, tidak semua warga mampu membeli air isi ulang atau mendatangk­an air tangki dari pihak swasta. Edy pun segera mengontak PDAM untuk meminta bantuan.

’’Senin malam (7/10) datang bantuannya. Langsung antre. Tapi, tetap saja beberapa di antaranya enggak kebagian. Jadi, nunggu truk tangki datang lagi,’’ katanya. Pengiriman air tersebut dibuat beberapa sesi dalam sehari. Sebab, volume tangki hanya sekitar 5 ribu liter. Tidak cukup untuk memenuhi pasokan air seluruh warga.

Anis, warga lainnya, mengatakan bahwa pasokan air di rumahnya juga mampet. Namun, aliran air kadang tetap keluar meski kecil. Untungnya, PDAM sigap merespons keluhannya. ’’Iya, kalau malam seret. Sedangkan mulai Minggu (6/10) aliran air sama sekali tidak mengalir. Saya kira ada kebocoran,’’ paparnya. Sejatinya kondisi itu sudah lama terjadi. Ada atau tidak ada pengerjaan pipa air.

Hal itu juga diakui Edy. Diduga, kontur tanah kampungnya tinggi. Dia pun meminta PDAM meninjau ulang jalur pipa. Sebab, tinggi rendahnya kontur tanah disebut-sebut bisa memengaruh­i laju air.

SURABAYA, Jawa Pos – PDAM Surya Sembada bergerak cepat dengan menindakla­njuti keluhan warga. Soal terganggun­ya aliran air di kawasan Lidah Wetan, petugas menemukan pipa yang jebol di persimpang­an Raya Menganti. Selain itu, kasus mampetnya pasokan air di Sememi dan sekitarnya dipastikan tidak berkaitan dengan pipa di Jalan Kyai Amir, Manukan Kulon.

Hal tersebut dikonfirma­si Manajer Humas PDAM Surya Sembada Adi Nugroho kemarin. Dia mengungkap­kan, petugas telah menemukan titik kebocoran pipa berdiamete­r 300 mm di sekitar traffic light (TL) sekitar Jalan Raya Menganti-Lidah Wetan. Letaknya berada di dalam gorong-gorong sehingga tidak terlalu terlihat oleh petugas.

Nah, salah satu kawasan yang terkena imbasnya adalah Lidah Wetan. Meski begitu, perbaikan baru dilakukan kemarin malam karena menunggu volume lalu lintas landai.

’’Jangkauan pengerjaan­nya juga tidak sulit. Pengerjaan butuh waktu sekitar sehari,” katanya. Upaya yang bakal dilakukan petugas, antara lain, membongkar saluran. Namun, pihaknya belum mengetahui detail teknisnya.

Warga pun diminta bersabar hingga pengerjaan tuntas. Setelah perbaikan rampung, masih ada tahap normalisas­i aliran air. Namun, proses tersebut disebutnya tidak akan berlangsun­g lama.

Selain itu, pihaknya akan membahas keluhan warga Lidah Wetan yang tinggal di kontur tanah tinggi. Warga menduga tekanan air menuju kawasan itu terganggu dengan kondisi tersebut sehingga pasokan air tidak lancar.

’’Mungkin nanti bisa dibuatkan semacam pipa koneksi. Tujuannya, supaya rata perbanding­annya antara kontur tanah rendah dan tinggi,” katanya. Titik pengerjaan juga tidak jauh dari area Lidah. Detail pastinya belum ditentukan.

Selain itu, soal keluhan warga di area Sememi Raya dan sekitarnya, Adi memastikan bukan efek pengerjaan pipa bocor di Jalan Kyai Amir. Namun, itu disebabkan valve berdiamete­r sekitar 150 mm yang jebol di sekitar Sememi.

Hal tersebut bisa disebabkan berbagai hal. Selain usia material, tonase juga menentukan. ’’Ini sudah dikerjakan. Untuk meminimalk­an kebocoran, diperkuat dengan lapisan besi penguat. Tapi, tetap butuh waktu untuk normalisas­i air juga. Kami mohon maaf atas ketidaknya­manannya,” ucapnya.

Solusi semacam itu diharapkan bisa menuntaska­n persoalan warga. Namun, lanjut Adi, saat ini fokusnya adalah pengerjaan perbaikan pipa.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? MAMPET: Warga Gang 8, Lidah Wetan, mengambil pasokan air dari tangki bantuan PDAM kemarin (8/10). Sudah 4 hari, aliran air PDAM di kawasan tersebut tidak normal.
RIANA SETIAWAN/JAWA POS MAMPET: Warga Gang 8, Lidah Wetan, mengambil pasokan air dari tangki bantuan PDAM kemarin (8/10). Sudah 4 hari, aliran air PDAM di kawasan tersebut tidak normal.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia