Jawa Pos

Assad Siap Rangkul Etnis Kurdi

-

DAMASKUS, Jawa Pos – Tendatenda besar bermuncula­n di Kota Ras Al Ain, Tal Abyad, dan Kobane sejak Senin (7/10). Warga etnis Kurdi berkumpul di dalam kemah yang letaknya tak jauh dari wilayah paling selatan Turki. Ya, mereka berdemo.

Masyarakat yang sudah lama tinggal di timur laut Syria itu berencana menghadang militer Turki dengan tubuh mereka sendiri. Sepertinya, mereka ingin mencari cara damai untuk menarik dukungan internasio­nal. ”Mereka ingin menjadi tameng manusia,” ujar Arin Sheikhmous, aktivis komunitas Kurdi, kepada Al Jazeera.

Sheikhmous ikut memimpin ratusan pengunjuk rasa di depan kantor PBB di Kota Qamishli. Mereka meminta agar lembaga perdamaian dunia tersebut bisa turun tangan. Menurut pria 31 tahun itu, semua kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut resah. Baik etnis Kurdi, Arab, maupun etnis Kristen Asyiria.

”Kami takut akan ada pembantaia­n jika Turki menginjakk­an kaki di wilayah ini. Wilayah ini adalah satu-satunya yang terbebas dari serangan saat perang sipil terjadi,” ungkap Sheikhmous.

Wajar jika kaum Kurdi senewen. Penyokong terbesar mereka, angkatan bersenjata AS, baru saja angkat kaki. Sementara itu, tentara Turki, kubu yang selalu melabeli Kurdi sebagai teroris, akan masuk. Syrian Democratic Force (SDF), kelompok militan yang menguasai wilayah tersebut, harus mempertaha­nkan wilayah mereka.

”Keputusan mereka (AS) akan merusak hubungan dan kepercayaa­n selama ini. Apa pun itu, kami wajib mempertaha­nkan wilayah ini,” ungkap Jubir SDF Mustafa Bali kepada Agence France-Presse.

Di tengah semua kesusahan itu, rezim Bashar Al Assad muncul. Mereka mengatakan siap merangkul etnis Kurdi dan melindungi dari serangan Turki. Asalkan, mereka mau kembali dalam aturan pemerintah Damaskus.

”Kami akan mempertaha­nkan kedaulatan seluruh wilayah Turki. Tak ada pendudukan yang boleh dilakukan di sini,” ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Syria Faisal Mekdad kepada Al Watan.

Saat ini, SDF merupakan penguasa de facto wilayah timur laut Syria. Wilayah yang mereka duduki mencapai hampir seperempat dari total wilayah Syria. Namun, sejak AS menyatakan ingin berhenti mencampuri urusan Syria, mereka terpaksa mempertimb­angkan untuk kembali bersatu dengan pemerintah Assad.

”Negara ini menyambut semua rakyatnya. Karena itu, kami meminta kepada yang tersesat untuk segera kembali,” ungkap Mekdad.

Iran, sekutu terdekat Syria, ikut menolak operasi militer yang bakal dilakukan Turki.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif meminta agar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bisa menghormat­i kedaulatan Syria. Dia menegaskan bahwa operasi itu justru bakal membuat keamanan di Turki makin rawan. Turki sejak lama menegaskan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk menyediaka­n zona aman bagi kembalinya pengungsi Syria.

 ?? NAZEER AL-KHATIB/AFP ?? SITUASI RAWAN: Pemberonta­k Syria yang didukung Turki berpatroli di sekitar Aleppo, Syria, kemarin (8/10).
NAZEER AL-KHATIB/AFP SITUASI RAWAN: Pemberonta­k Syria yang didukung Turki berpatroli di sekitar Aleppo, Syria, kemarin (8/10).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia