Jawa Pos

Pakai Digital Marketing agar Sukses

Empat Pengusaha Bagi Rahasia Jalankan Bisnis Makanan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Yang mempunyai passion di bidang makanan mungkin bisa menjajal bisnis di bidang makanan. Begitu kata Edwin Sugiaurto, owner Ayam Bakar Primarasa, dalam talk show How to be a Successful Foodpreneu­r di Grand City Convex kemarin (8/10). Dia tidak sendiri. Edwin ditemani owner Rotiboy Yacobus Adhi Setya, owner Mr Suprek Teofilus Hartono, dan owner Lazizaa Yudha Setiawan. Mereka berbagi tip dan trik menjadi

foodpreneu­r yang sukses di era 4.0. Edwin menjelaska­n, dirinya percaya bahwa passion adalah hal yang berpengaru­h dalam menyuksesk­an sebuah bisnis. ”Soalnya, yang bisa bikin kita bertahan saat berbisnis itu biasanya passion. Jadi, usahakan bisnis yang kita bangun ini sesuai dengan passion kita,” ujarnya. Kalau sudah bekerja dengan passion, dia percaya bahwa segalanya akan lebih mudah.

Setelah memastikan passion berada di jalan yang benar, barulah memahami apa yang sedang tren. Baik produk maupun cara pemasarann­ya. Karena era milenial ini adalah eranya digital, tentu seseorang yang ingin membangun bisnis harus melek internet.

Misalnya, dalam berbisnis makanan. Mereka sepakat bahwa menggunaka­n jasa digital marketing adalah hal yang paling menguntung­kan saat ini. Digital

marketing yang dimaksud adalah bergabung dengan aplikasi Grab Food maupun GoFood. ”Dari situ kita bisa dapat fitur-fitur yang mendukung dan

marketing gratis. Ibaratnya, ekosistem digital yang punya jasa pengantara­n,

marketing, dan yang jelas sudah ada konsumenny­a,” tambah Teofilus.

Teo juga menjelaska­n bahwa ekosistem seperti itulah yang bisa mendongkra­k para UMKM sekarang ini. Setelah bergabung dengan digital marketing, harus rajin-rajin ikut promo agar nama

brand bisa dikenali konsumen. ”Branding lewat Instagram itu juga penting. Seperti meng-endorse. Tapi, tentu pilih yang sesuai kelasnya,” ujar Teo.

Tidak hanya itu, Edwin menambahka­n bahwa dunia digital memang sudah menjadi tren saat ini. Jadi, mau tidak mau memang harus mengikutin­ya agar tidak ketinggala­n. ”Oh ya, enggak hanya itu. Kita juga harus tahu sasaran dan trennya. Misalnya, makanan yang tren saat ini yang pedespedes. Ya, kita buat yang pedes-pedes itu. Terus, mungkin bisa juga bikin versi yang lebih healthy untuk sasaran yang lebih

tinggi,” imbuhnya.

Selain itu, Yudha menambahka­n bahwa adanya digital marketing tersebut sangat menguntung­kan penjual. Prinsipnya mirip bisnis online. ”Di sini akhirnya kita enggak perlu membangun resto dengan investor yang besar. Cuma dikerjakan di rumah bareng istri pun bisa,” sambung Yudha.

Sebab, menurut survei, orang-orang zaman sekarang lebih banyak memilih untuk membawa pulang makanan atau makan di ruang kerja. ”Hanya ada 15 persen yang makan di tempat. Secara survei, orangorang sekarang itu suka makan di rumah. Soalnya, bakal banyak diskon juga dari aplikasi tadi,” tuturnya.

Kita juga harus tahu sasaran dan trennya. Misalnya, makanan yang tren saat ini yang pedes-pedes. Ya, kita buat yang pedes-pedes itu. Terus, mungkin bisa juga bikin versi yang lebih healthy untuk sasaran yang lebih tinggi.” Edwin Sugiaurto Owner Ayam Bakar Primarasa

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? CERITAKAN PENGALAMAN: Dari kiri, pemilik Ayam Bakar Primarasa, Lazizaa, Roti Boy, dan Mr Suprek berbagi kiat membangun bisnis di Grand City kemarin.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS CERITAKAN PENGALAMAN: Dari kiri, pemilik Ayam Bakar Primarasa, Lazizaa, Roti Boy, dan Mr Suprek berbagi kiat membangun bisnis di Grand City kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia