Jawa Pos

Prabowo Sebut Mesra dengan Jokowi

Tetap Loyal walau Nanti Tak Dapat Jatah Menteri

-

JAKARTA, Jawa Pos – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mencari komposisi kabinet yang tepat untuk membantu pemerintah­annya di periode kedua. Pencarian tidak hanya dilakukan di kalangan profesiona­l ataupun partai politik pendukungn­ya. Penjajakan juga dilakukan dengan partai-partai yang menjadi oposisinya pada pilpres April lalu

Sehari setelah bertemu Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemarin (11/10) giliran Jokowi bersua Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Presiden. Sama dengan saat pertemuan dengan SBY, Jokowi mengakui bahwa komunikasi­nya dengan mantan rivalnya dalam dua pilpres itu juga dilakukan dalam rangka penjajakan koalisi. ”Kami sudah bicara banyak mengenai kemungkina­n Partai Gerindra (masuk, Red) koalisi,” kata Jokowi seusai pertemuan.

Presiden menyatakan, kerangka kabinet sudah dia miliki. Tapi masih belum final dan berpotensi berubah. Jokowi menegaskan, kemungkina­n Gerindra masuk ke koalisi cukup terbuka meskipun belum pasti. ”Tapi, ini belum final,” ucapnya.

Jokowi menyebutka­n, stabilitas politik akan menjadi prioritas pemerintah­annya. Hal itu sangat dibutuhkan dalam menghadapi perlambata­n ekonomi dunia yang memiliki potensi berdampak ke dalam negeri.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo menyatakan kesiapanny­a. Jika partainya diminta masuk kabinet, pihaknya siap memberikan gagasan optimistis yang mendorong pertumbuha­n negara. ”Saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu,” tegasnya.

Prabowo menjelaska­n, Gerindra mengutamak­an kepentinga­n yang besar, yakni kepentinga­n bangsa dan negara. Karena itu, meski saat kontestasi politik bertarung sangat ketat, kini pihaknya siap bersatu. ”Itu pun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu (pertemuan pertama seusai pilpres, Red),” imbuhnya.

Mantan Danjen Kopassus tersebut juga menegaskan, walaupun orang dari partainya tidak masuk jajaran kabinet, dirinya memastikan bakal tetap loyal kepada pemerintah dengan mengambil posisi sebagai penyeimban­g. Dia meyakinkan bahwa hubunganny­a dengan Jokowi akan baik-baik saja. ”Hubungan saya baik. Bisa dikatakan mesra gitu ya, Pak,” kata Prabowo sambil menengok dan diamini Jokowi.

Bahkan, Prabowo memastikan hadir dalam pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang. ”Ya, kalau diundang ya hadir lah, gimana. Kalau diundang lurah (saja), ya harus hadir,” tuturnya.

Jika Gerindra ataupun Demokrat sepakat untuk bergabung ke koalisi pemerintah, koalisi Jokowi akan semakin gemuk. Sebelumnya Jokowi sudah didukung PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura, PKPI, PSI, dan PBB.

Dalam pertemuan yang berlangsun­g sekitar 50 menit kemarin, dua tokoh yang sudah dua kali bertarung dalam pemilihan presiden itu tampak kompak. Bahkan, keduanya sama-sama mengenakan kemeja putih berlengan panjang. Di hadapan media, keduanya menampakka­n keakraban dan sesekali tertawa bersama.

Pertemuan Jokowi dengan Prabowo kemarin bukan yang pertama. Sebelumnya mereka bersua dalam pertemuan berbungkus naik MRT dan makan siang pada 13 Juli lalu. Selain itu, Prabowo sempat menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopu­tri pada 24 Juli 2019.

 ?? RAKA DENNY/JAWA POS ?? PENJAJAKAN KOALISI: Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Presiden kemarin (11/10).
RAKA DENNY/JAWA POS PENJAJAKAN KOALISI: Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Presiden kemarin (11/10).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia