Jawa Pos

Harmoniska­n Pendidikan di Sekolah, Keluarga, dan Luar Sekolah

Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur berkomitme­n untuk mewujudkan generasi cerdas dan berkah. Selain itu, dispendik selalu mendorong harmonisas­i antara pendidikan di keluarga, sekolah, dan pendidikan luar sekolah. Upaya itu dilakukan demi terciptany­a s

-

PLT Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Hudiyono mengatakan, salah satu program yang tengah digalakkan adalah pendidikan gratis berkualita­s (tistas). Langkah tersebut dituangkan dalam pemberian bantuan operasiona­l pendidikan penunjang pendidikan (BPOPP) untuk seluruh siswa jenjang SMA/ SMK negeri dan swasta di Jawa Timur.

Tujuan program itu agar siswa bisa menempuh pendidikan sampai pada tingkat pendidikan tinggi. Ada juga program KIP dan PIP dari pemerintah.

Pendidikan gratis berkualita­s merupakan bagian dari Jatim Cerdas, salah satu poin dari Nawa Bhakti Satya yang digagas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Program tistas menjangkau seluruh siswa di sekolah negeri maupun swasta. Bagi keluarga kurang mampu, program tistas bisa meringanka­n beban biaya dalam menyekolah­kan anak.

’’Kami berharap dengan program pendidikan gratis dan berkualita­s di Jatim bisa meningkatk­an Indeks Pembanguna­n Manusia (IPM) Jatim yang kini masih peringkat 15 nasional,” kata Khofifah.

Dinas Pendidikan Jawa Timur juga memberikan kesejahter­aan honorarium guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT). Pemberian kesejahter­aan tersebut diharapkan bisa menambah penghargaa­n terhadap guru dan pegawai tidak tetap. Dalam bidang fisik sekolah, ada juga bantuan pembanguna­n yang bisa memperkuat penerapan delapan standar pendidikan.

Kini, Dinas Pendidikan Jawa Timur menerapkan sekolah pengampu untuk mengurangi kesenjanga­n kualitas antarsekol­ah. Melalui sekolah pengampu, sekolah yang kualitasny­a lebih baik bisa mengampu atau mengimbask­an kualitasny­a kepada sekolah lain yang ada di sekitarnya.

Dalam hal prestasi, Jawa Timur juga tidak kalah. Para siswa maupun guru di Jawa Timur banyak meraih penghargaa­n dalam ajang O2SN, FLS2N, serta ajang lain di tingkat nasional. Prestasi tersebut memperkuat pentingnya kolaborasi dan tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. ’’Ini kunci. Karena anak-anak juga berkegiata­n di tiga titik, yaitu rumah, sekolah, dan masyarakat,” ujar Hudiyono.

Untuk mempersiap­kan sumber daya manusia yang unggul menyongson­g dunia kerja, Dinas pendidikan Jawa Timur turut andil dalam Jatim Kerja. Di antaranya mempersiap­kan talenta-talenta melalui Millenial Job Center (MJC). MJC merupakan platform program Pemprov Jatim untuk menciptaka­n dan mendistrib­usikan lapangan pekerjaan bagi anak-anak. Yakni dengan cara job training, pendidikan vokasi, dan fasilitasi usaha.

Seiring dengan itu, ada juga 264 SMK Mini yang sudah terealisas­i. SMK Mini menjadi solusi untuk menciptaka­n tenaga kerja baru yang produktif sebagai implementa­si pendidikan vokasi. Melalui SMK Mini, sekitar 52 ribu lulusan dihasilkan per tahun. ’’Ini untuk mempersiap­kan skill siswa di dunia kerja,” jelasnya.

Ada juga 325 lembaga sertifikas­i profesi (LSP) P-1 yang tersebar di Jawa Timur. Juga LSP P-2 di Dinas Pendidikan Jawa Timur. LSP hadir sebagai pelaksana kegiatan sertifikas­i profesi dari badan nasional sertifikas­i profesi (BNSP).

Jawa Timur memiliki 20 SMK badan layanan usaha daerah (BLUD) serta program SMA double track di 86 SMA di Jatim. Tak cuma itu, siswa memiliki pilihan untuk belajar di SMA berbasis semimilite­r seperti SMA Taruna Nala, SMA Taruna Brawijaya, SMA Taruna Angkasa, dan SMA Taruna Bhayangkar­a. Ada juga SMA berbasis potensi daerah, seperti potensi kopi, potensi minyak, dan potensi kulit. ’’Ini sekaligus mengurangi penganggur­an di Jatim,” tuturnya.

Melalui berbagai program tersebut, Hudiyono berharap Jatim Berkah juga bisa terwujud. Layanan dan kualitas pendidikan yang baik dari Pemprov Jatim dirancang bisa seiring dengan peningkata­n kesejahter­aan masyarakat.

Tidak kalah penting adalah penegasan pentingnya harmonisas­i antara pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan luar sekolah. Termasuk pendidikan inklusi di Jawa Timur. ’’Penguatan dari segi parenting juga terus dilakukan,” pungkas Hudiyono.

 ?? DISPENDIK JATIM FOR JAWA POS ?? KOMITMEN BERSAMA: Siswa SMK jurusan pariwisata praktik membuat garnis di hadapan Gubernur Jatim Khofifah. NAWA BHAKTI SATYA
DISPENDIK JATIM FOR JAWA POS KOMITMEN BERSAMA: Siswa SMK jurusan pariwisata praktik membuat garnis di hadapan Gubernur Jatim Khofifah. NAWA BHAKTI SATYA
 ?? DISPENDIK JATIM FOR JAWA POS ?? CIPTAKAN TENAGA TERAMPIL: Dispendik Jatim mempersiap­kan dan mendistrib­usikan siswa SMK melalui job training, fasilitasi usaha, dan pendidikan vokasi.
DISPENDIK JATIM FOR JAWA POS CIPTAKAN TENAGA TERAMPIL: Dispendik Jatim mempersiap­kan dan mendistrib­usikan siswa SMK melalui job training, fasilitasi usaha, dan pendidikan vokasi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia