GELAR JUARA UNTUK
SUZUKA, Jawa Pos – Ganjaran satu poin untuk fastest lap baru diberlakukan musim ini. Tetapi, aturan tersebut langsung ikut menentukan gelar juara konstruktor bagi Mercedes di GP Jepang kemarin. Raihan lap tercepat sekaligus rekor lap balapan oleh Lewis Hamilton pada putaran ke-45 memastikan raihan poin pabrikan Jerman itu tidak terkejar lagi dalam sisa musim.
Valtteri Bottas merengkuh kemenangan ketiganya musim ini sekaligus menyumbangkan 25 poin di klasemen konstruktor Mercedes. Sedangkan rekan setimnya, Hamilton, yang finis ketiga menambah 15 poin plus satu angka dari fastest lap. Awalnya Ferrari merengkuh 26 poin konstruktor dari Sebastian Vettel yang finis runner-up dan Charles Leclerc di urutan keenam. Dengan selisih perolehan 14 poin tersebut, Mercedes unggul 176 poin atas Ferrari di klasemen konstruktor. Jumlah itu merupakan total poin maksimal yang bisa diperebutkan pada empat seri tersisa musim 2019 (44 poin kali 4 seri). Dengan tambahan satu poin dari fastest lap, keunggulan Mercedes tak akan terkejar lagi.
Beberapa saat setelah finis, pengawas balapan alias steward memutuskan menjatuhkan penalti kepada Leclerc dengan total 15 detik. Perinciannya, penalti 5 detik dalam insiden senggolan dengan Max Verstappen (Red Bull-Honda) di tikungan 2 lap pembuka dan 10 detik karena meneruskan balapan dengan menggunakan mobil rusak sehingga membahayakan pembalap lain. Gara-gara penalti tersebut, posisi finis Leclerc turun satu setrip, dari keenam menjadi ketujuh. Yang semula dia mendapat 8 poin akhirnya meraih 6. Dengan demikian, makin sempurnalah keunggulan Mercedes di klasemen konstruktor.
Tim Silver Arrows kini menyamai rekor Tim Kuda Jingkrak. Yakni, mengoleksi enam gelar konstruktor secara beruntun. Ferrari membukukan rekor tersebut dalam rentang 1999–2004. Lima belas tahun berselang Mercedes menandingi Ferrari. Sejak 2014 mereka selalu menjadi kampiun konstruktor. ’’Kami ingin mempersembahkan (gelar) ini kepada Niki (Lauda). Dia menjadi bagian terpenting dari perjalanan kami. Dia adalah orang yang sangat spesial,’’ ujar Team Principal Mercedes Toto Wolff sebagaimana dikutip Formula 1.
Legenda F1 Niki Lauda meninggal dunia 20 Mei lalu setelah bergulat dengan kanker paru-paru. Sebelum meninggal, dia menjabat non-executive chairman Mercedes.
Selain menyegel gelar konstruktor, Mercedes memastikan bahwa persaingan perebutan titel juara pembalap F1 2019 hanya akan diperebutkan dua pembalap mereka, Hamilton dan Bottas. Hamilton sebagai pimpinan klasemen kini telah mengoleksi 338 poin. Sedangkan Vettel yang berada di posisi ketiga tertinggal 117 poin. Padahal, poin maksimal yang bisa diperebutkan dalam empat seri terakhir hanya 104.
Dengan tambahan 25 poin dari GP Jepang, Bottas sedikit memperkecil ketertinggalannya oleh Hamilton menjadi 64 poin. Kebangkitan Bottas di Suzuka menjadi ancaman tersendiri bagi Hamilton dalam sisa musim. Perjuangan Bottas memang bakal berat. Namun, setidaknya dia akan menunda pesta Hamilton yang awalnya sudah direncanakan di GP Meksiko dua pekan lagi. ’’Aku sangat bahagia bisa merasakan gelar keenam konstruktor secara beruntun bersama segenap anggota tim. Jadi bukan sekadar hasil (balapan) hari ini, melainkan juga sepanjang musim,’’ ucap Bottas.
Mercedes dipastikan akan memecahkan rekor Ferrari musim ini. Pada1999–2004,Ferrarihanyamemenangigelarkonstruktorsecaraberuntun. Tetapi, Mercedes bakal merengkuh double winner dengan memastikan gelar juara dunia pembalap enam musim beruntun. Laporan