Turunkan Angka Kecelakaan secara Drastis
PAKAR telematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mochamad Hariadi ST MSc PhD mendukung penerapan e-tilang di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Sebab, e-tilang bisa jadi solusi efektif untuk menurunkan angka kecelakaan. Hal itu terbukti ketika e-tilang diterapkan di Jakarta.
Hariadi mengatakan, pada 2012 pihaknya pernah bereksperimen bersama Ditlantas Polda Metro Jaya untuk penerapan e-tilang di Jakarta. Penerapan e-tilang tersebut diuji coba dalam tiga bulan berturut-turut. Hasilnya, angka kecelakaan terbukti berkurang cukup signifikan. ’’Angka kecelakaan menurun sekali,’’ katanya.
Dosen departemen teknik komputer fakultas teknologi elektro tersebut menuturkan, saat itu angka kecelakaan rata-rata dalam sebulan mencapai 150 kasus. Peristiwa tersebut disebabkan pelanggaran lalu lintas. Namun, setelah e-tilang diterapkan, sebulan Pakar telematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pertama angka kecelakaan menurun dari 150 kejadian menjadi 50 kasus.
Kemudian, pada bulan ketiga eksperimen berjalan, angka kecelakaan menurun dari 50 kasus menjadi 5–10 kasus laka. ’’Jadi, dampaknya sangat bagus. Sangat efisien untuk mengurangi laka,’’ tuturnya.
Hariadi menjelaskan, e-tilang di Jakarta saat itu diterapkan dengan penindakan langsung. Artinya, pengendara yang melanggar langsung tertangkap lewat kamera CCTV
JPerangkat Penunjang E-Tilang CCTV e-police CCTV khusus e-tilang
Jadi, dampaknya sangat bagus. Sangat efisien untuk mengurangi laka.”
Speed camera
Dalam Rencana
CCTV untuk e-tilang di kawasan rawan
CCTV berkapasitas speed camera
Titik Pemantau Tilang
Simpang Darmo Al Falah Jalan Mustopo Jalan Kertajaya Jalan Dharmawangsa Jalan Diponegoro Jalan dr Soetomo Jalan Mayjen Sungkono Jalan Adityawarman Jalan Mastrip
Jalan Kutai
Jalan Gajah Mada
Menggandeng lima instansi
Dishub, dinas PU, Jasa Marga, dinas kesehatan, dan Kantor Pos
Kemudian, polisi akan menilang dengan bukti pelanggaran melalui gambar yang tertangkap CCTV. ’’Tiba-tiba jarak kurang lebih 500 meter ada polisi yang menilang pengendara yang melanggar lalu lintas tersebut,’’ katanya.
Menurut dia, hal itu sangat efektif dan bisa memberikan efek jera bagi para pengendara. Sementara itu, yang diterapkan di Jawa Timur rencananya dilakukan dengan mengirimkan surat tilang ke rumah. Langkah itu justru dianggap kurang efektif. Sebab, tidak semua pengendara menggunakan kendaraan pribadi. ’’Ada banyak yang membawa kendaraan milik orang lain. Hal itu sulit dibuktikan,’’ jelasnya.
Karena itu, tindakan penilangan langsung di tempat jauh lebih efektif daripada mengirim surat tilang ke rumah pemilik kendaraan. Terlebih, banyak pengendara sepeda motor yang menggunakan helm. Hal tersebut semakin sulit dibuktikan sebagai pemilik kendaraan. ’’Berbeda kalau ditindak di tempat. Ada bukti dan bisa langsung ditilang,’’ jelasnya.
Hariadi mengatakan, Surabaya sudah sangat siap dalam penerapan e-tilang. Dari segi penggunaan teknologi, kamera yang ada pada CCTV juga sudah memadai. Teknologi kamera tersebut sudah bisa menangkap gerakan cepat. ’’Dari teknologi CCTV yang digunakan, sangat siap. Yang penting cara menindaknya saja. E-tilang juga dapat menghindari pungli,’’ paparnya.