Ada 1.697 Orang yang Sudah 100 Kali Donor Darah
Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya kemarin (13/10) menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia. Labelnya, organisasi bidang sosial kemanusiaan dengan jumlah donor darah sukarela seratus kali terbanyak sejak 20
KARTIKA SARI, Jawa Pos
UTD PMI Kota Surabaya setiap tahun selalu mengirim para donor darah sukarela ke-100 untuk bertolak ke Jakarta. Tujuannya, menerima penganugerahan satya lencana kebaktian sosial donor darah sukarela 100 kali dari presiden Republik Indonesia. Sejak 2012, Kota Surabaya meraih peringkat paling tinggi untuk kategori 100 kali donor darah sukarela. Hingga 2018, total ada 1.697 orang
J
Kabar mengenai kontribusi UTD PMI Kota Surabaya dalam komitmen kemanusiaan untuk menyediakan darah itu didengar PMI pusat. Badan tersebut menyampaikan kepada pengurus Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Selanjutnya, diputuskan UTD PMI Kota Surabaya memecahkan rekor Muri dengan jumlah donor darah sukarela seratus kali terbanyak selama enam tahun se-Indonesia.
Kemarin (13/10) rekor itu diserahkan di tengah-tengah perayaan HUT Ke-74 PMI Kota Surabaya di Grand City. Plakat piagam rekor Muri diberikan oleh Senior Manager Muri Yusuf Ngadri kepada Tri Siswanto, wakil ketua I UTD PMI Kota Surabaya.
Tak mudah bagi UTD PMI Kota Surabaya meraih penghargaan itu. Banyak hal yang harus dilakukan. Misalnya, mereka harus terus berkoordinasi dengan para penggerak donor darah di tiap kecamatan. Penggerak di kecamatan itu didapuk sebagai ranting PMI.
Setiap penggerak berusaha untuk menyadarkan warga dalam kegiatan kemanusiaan donor darah sukarela di wilayah masing-masing. Setiap hari mobilmobil unit PMI dikerahkan untuk mendatangi kegiatan-kegiatan donor darah. ”Penggerak donor darah di masing-masing kecamatan itu tentunya sangat mendorong UTD PMI Kota Surabaya memecahkan rekor Muri,” kata panitia penyelenggara penerimaan rekor Muri sekaligus pengurus UTD PMI Kota Surabaya Eko Haryanto.
Tak mudah juga bagi para pengurus UTD PMI Kota Surabaya membuat masyarakat berkomitmen untuk mendonorkan darah hingga seratus kali. Para pengurus melakukan usaha yang keras. Jika datang calon donor darah yang tidak bisa mendonorkan darah lantaran sedang tidak fit, petugas tidak lantas menolak begitu saja. Namun, petugas tersebut akan memberi vitamin untuk mendukung stamina. UTD PMI Kota Surabaya menyediakan vitamin itu dengan harapan setelah sehat, orang tersebut bisa datang kembali ke UTD PMI Kota Surabaya dan mendonorkan darah.
Tak sampai di situ. Para pengurus terus mengingatkan donor soal jadwal donor darah selanjutnya melalui media sosial atau SMS. Jadi, donor tidak lupa kapan harus mendonorkan darahnya lagi.
Menurut Wakil Ketua UTD PMI Kota Surabaya Tri Siswanto, donor darah paling senang bila mendapatkan banyak hadiah setelah berdonor. Misalnya sembako, payung, kaus, dan lain-lain. Karena itu, dia dan tim selalu berusaha mendapatkan donatur. Mereka sangatbersyukurkarenabelakangan donatur sering kali datang sendiri. Masyarakat dengan sukarela memberikan sebagian rezekinya untuk orang lain. ”Jadi, penghargaan Muri ini sejatinya bukanlah untuk UTD PMI Kota Surabaya, melainkan untuk masyarakat Surabaya,” papar Tri.
Menurut Tri, UTD PMI Kota Surabaya didukung teknologi pengolahan darah dengan standar internasional. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan sertifikat cara pengolahan obat yang baik (CPOB) pada 2017. Mboneknya