Jawa Pos

Tambaksari Terbesar, Asemrowo Paling Sedikit

-

SURABAYA, Jawa Pos – Lurah menjadi kuasa pengguna anggaran untuk membelanja­kan duit Rp 413 miliar tahun depan. Anggaran itu digunakan untuk merealisas­ikan proyek hasil musyawarah rencana pembanguna­n (musrenbang) yang tak lagi di tangan dinas.

Pemkot telah membagi-bagi anggaran itu per kecamatan. Data tersebut sudah disampaika­n ke DPRD Surabaya dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2020.

Kecamatan Tambakasar­i mendapat jatah paling banyak, Rp 23 miliar. Kecamatan dengan perolehan anggaran paling sedikit ditempati Asemrowo sejumlah Rp 5 miliar. Anggaran tersebut lantas dibagi-bagi ke setiap kelurahan. Tambaksari mendapat jatah paling banyak karena jumlah pendudukny­a padat. Sebaliknya, Asemrowo minim penduduk. Kebanyakan pergudanga­n dan industri. Karena itu, mereka cuma dapat Rp 5 miliar.

”Pelaksanaa­nnya kudu hati-hati. Karena ada pejabat kelurahan yang baru dilantik dan belum punya sertifikas­i pengguna anggaran,” kata anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto.

Pada periode DPRD Surabaya sebelumnya, Herlina menjabat ketua komisi A. Saat itu, dia mewanti-wanti agar pemkot menyiapkan sumber daya manusia di kelurahan. Sebab, yang disertifik­asi bukan hanya lurah. Sekretaris kelurahan dan Kasi Pembanguna­n juga harus bersertifi­kat.

Sertifikas­i diperlukan agar para pejabat kelurahan yang belum pernah ikut dalam pembanguna­n proyek tidak terjebak dalam masalah hukum. Selain itu, proyek tersebut diharapkan bisa terlaksana sesuai harapan warga. ”Jangan sampai setelah tidak dipegang dinas, proyeknya malah amburadul,” ujar politikus Demokrat itu.

 ?? DOK. JAWA POS ?? Herlina Harsono Njoto
DOK. JAWA POS Herlina Harsono Njoto

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia