Ali Mochtar Ngabalin Ingin Pelatihan Dai Diperluas
GRESIK, Jawa Pos – Keberadaan para dai dan mubalig kini semakin vital. Sebab, mereka bisa jadi penyejuk di tengah situasi masyarakat yang terus terpolarisasi.
Para dai dan mubalig bisa mengembalikan nilai kultur, budaya, dan moral di masyarakat melalui media dakwah. Karena itu, yang dibutuhkan saat ini adalah dai dan mubalig yang berkompeten. Hal itu diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dalam pelatihan dai dan mubalig di kantor pemkab kemarin.
Acara tersebut diadakan Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin). Pelatihan itu diikuti para dai dan mubalig dari sejumlah ormas di Gresik. Hadir pula dalam acara tersebut Wabup M. Qosim.
Di era sekarang, dai dan mubalig punya andil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, di tengah gencarnya informasi di media sosial, cukup banyak isu agama yang semakin membuat publik terpolarisasi.
Karena itu, kehadiran para dai dan mubalig yang berkompeten sangat penting. Mereka diajak memberikan contoh-contoh yang baik untuk disebarkan ke publik. ’’Diviralkan,’’ ujar Ngabalin. ’’Kini kita dihadapkan pada kondisi masyarakat yang terpolarisasi dampak kepentingan politik. Itu sangat berpengaruh pada perilaku saat ini,’’ tambahnya.
Sementara itu, Qosim menyatakan bersyukur lantaran peserta sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Terlebih, mereka berasal dari organisasi besar. ’’Ada nahdliyin, Muhammadiyah, LDII, dan berbagai organisasi lain,’’ ungkapnya.
Pihaknya berharap acara semacam itu mampu memperkuat kerukunan. Terutama di Kabupaten Gresik. ’’Sebab, mereka ini yang turun langsung ke masyarakat memberikan pendidikan yang positif,’’ paparnya.