Rampung Lebih Cepat dari Target Awal
Pengerjaan Separator Semburan Minyak
SURABAYA, Jawa Pos – Tim Bangunan Gedung DPRKP CKTR telah menyelesaikan pembangunan separator di lokasi semburan minyak Kutisari. Proses itu lebih cepat sehari dari rencana semula. Kini pengoperasian tinggal menunggu uji coba kualitas air dari dinas lingkungan hidup (DLH).
Pembangunan separator itu kembali berubah dari rencana awal. Setelah minyak bercampur air tertampung di bak semburan, material tersebut dialirkan ke sebuah tandon. Dari tandon pertama, cairan itu dialirkan lagi ke tandon berikutnya.
Grease trap yang direncanakan di awal batal digunakan. Tim bangunan gedung memilih untuk membuat grease trap yang lebih besar daripada tandon air.
”Prinsipnya sama. Hanya, kapasitasnya lebih besar. Untuk grease trap, kami gunakan untuk memisahkan material yang sudah ada di drum dulu,” ujar Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian Maharhandono.
Namun, di tandon kedua itu hanya air yang masuk. Lantas, air tersebut dialirkan ke dua biofilter sebelum akhirnya dibuang ke saluran. ”Masih kami coba dulu. Semoga berhasil,” jelas Iman.
Dia mengatakan, untuk minyak yang tertampung di tandon pertama, sementara digunakan pompa manual. Sambil jalan, cara itu akan dievaluasi dan diganti dengan pompa jenis lain.
Di dalam biofilter tersebut juga dimasukkan bio ball. Masingmasing berisi 3.000 butir. Benda bulat bergerigi itu berfungsi menyaring partikel kecil dalam air. Dengan begitu, bisa dihasilkan air yang bersih.
Namun, keputusan air tersebut sudah memenuhi baku mutu atau belum akan ditentukan hari berikutnya. Jika lolos, separator bisa difungsikan maksimal. ”Standarnya sesuai dengan Pergub 72/2013,” ujar Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup DLH Ulfiani Ekasari.