Jawa Pos

Musim Hujan Diprediksi Terjadi November

Masyarakat Diimbau Jaga Kesehatan dan Waspada DBD

-

SURABAYA, Jawa Pos – Beberapa bulan terakhir, cuaca di Surabaya sangat terik. Fenomena titik kulminasi atau hari tanpa bayangan juga dialami warga Surabaya. Kini warga harus bersiap untuk memasuki pancaroba dan menyambut musim penghujan.

Prakirawan cuaca Stasiun Meteorolog­i BMKG Tanjung Perak Ady Hermanto mengatakan, untuk wilayah Surabaya, November sudah mulai masuk musim penghujan. Oktober ini merupakan pergantian musim.

Hujan, ujar dia, akan memengaruh­i suhu yang terukur lebih rendah jika dibandingk­an dengan saat musim kemarau. Saat ini suhu di wilayah Surabaya 24–33 derajat Celsius. ”Selanjutny­a, suhu udara akan lebih turun saat musim hujan,” tuturnya.

Menurut Ady, intensitas hujan di Surabaya bisa masuk kategori sedang. ”Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember hingga Februari,” ungkapnya. Bahkan, hujan bisa disertai angin kencang dan petir.

Terkait dengan musim hujan yang akan terjadi, Ady mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kesehatan. Termasuk senantiasa meng-update informasi cuaca. Khususnya pada saat ini yang sudah memasuki musim peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan.

Hal senada disampaika­n wakil direktur medik RS Al Irsyad dr Iwah Prestiono. Iwah menyebutka­n, penyakit yang banyak dikeluhkan saat musim hujan adalah batuk yang membandel. Itu bisa disebabkan virus atau faktor udara. Belum lagi hal tersebut ditunjang lelah fisik, daya tahan tubuh rendah, dan konsumsi makanan yang sembaranga­n.

Selain itu, demam berdarah dengue (DBD) juga mengintai saat musim hujan. Banyaknya genangan air saat musim hujan berpotensi jadi sarang nyamuk. Terutama nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah. ”Di sinilah pentingnya menjaga agar tidak ada genangan air di sekitar tempat tinggal yang mengakibat­kan berkembang biaknya nyamuk,” katanya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh sejak awal. Salah satunya, mengonsums­i makanan bergizi seimbang dan menjaga asupan cairan dalam tubuh. ”Kalau saat ini, musim panas, rentan dehidrasi. Bisa dijaga dengan memperbany­ak minum air putih sekitar 2 liter per hari,” jelasnya.

Sebisanya, ungkap dia, minuman es atau terlalu dingin dihindari. Sebab, minuman terlalu dingin bisa membuat pembuluh darah menyempit. Bahayanya, aliran darah ke jantung atau otak juga akan berkurang. ”Sebaiknya konsumsi minuman hangat atau kalau minuman dingin, jangan langsung diminum, tetapi didiamkan terlebih dahulu,” ucapnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? NGADEM DULU: Anak-anak riang bermain di air mancur Tugu Pahlawan kemarin (13/10). Musim hujan diprediksi berlangsun­g mulai November.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS NGADEM DULU: Anak-anak riang bermain di air mancur Tugu Pahlawan kemarin (13/10). Musim hujan diprediksi berlangsun­g mulai November.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia