Usulkan Rusun untuk Warga Pinggir Rel Dupak
SURABAYA, Jawa Pos – Setiap pagi area rel KA Dupak Magersari, Bubutan, dipenuhi pedagang. Aktivitas jual beli yang sudah berjalan puluhan tahun di wilayah itu berisiko tinggi bagi pedagang maupun warga yang berbelanja. Terutama saat ada kereta api yang melintas. Pihak kecamatan berupaya untuk menjaga ketertiban di wilayah tersebut.
Camat Bubutan Eko Kurniawan mengatakan, warga di sekitar rel KA itu merupakan penduduk Surabaya. Pihaknya sudah mengajukan relokasi dan meminta kepada Bappeko Surabaya untuk dibuatkan hunian vertikal. ”Ada lahan milik pemkot di depan Stasiun Pasar Turi, kami minta dibikin rusun,” ujarnya.
Rencananya, warga Surabaya di sekitar rel kereta mendapat prioritas untuk menghuni rusun baru tersebut. Menurut dia, sudah saatnya masyarakat tinggal di hunian vertikal. Apalagi, di wilayah Kecamatan Bubutan belum ada rusun.
Menurut dia, usul tersebut juga datang dari masyarakat. Bahkan, komunikasi dengan RT dan RW setempat telah dilakukan. Jika rusun terealisasi, kata Eko, warga bersedia tinggal di bangunan itu. ”Keinginan warga, lokasi yang baru tidak jauh-jauh dari tempat tinggal awal,” paparnya.
Warga kemudian diarahkan untuk mengajukan usul melalui lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK). ”LPMK juga sudah mengirimkan surat kepada Bu Wali. Ini salah satu upaya untuk penataan permukiman kumuh,” jelasnya.
Apalagi, lokasinya cukup berbahaya lantaran menjadi jalur kereta. Saat kereta akan melintas, warga bergegas minggir dan menggeser barang dagangannya. Selanjutnya, jika rusun sudah jadi, tidak tertutup kemungkinan pasar dipindah ke lokasi yang baru di dekat rusun.