DPRD Terus Bergolak Bahas KPBU
SIDOARJO, Jawa Pos– Pro dan kontra masih memanas di internal PDIP. Anggota Fraksi PDIP di DPRD bersikukuh menolak sistem KPBU untuk membangun RSUD Sidoarjo Barat. Namun, partai tetap mendukung. Ketua DPC PDIP Sumi Harsono yakin partainya tetap solid.
Sumi menyatakan, keputusan mendukung KPBU adalah langkah yang tepat. Sebab, pembangunan RSUD Sidoarjo Barat merupakan program prioritas. Warga di Sidoarjo Barat sangat membutuhkannya.
Dia mengaku sudah berhitung. Perubahan sikap PDIP yang semula menolak, lalu mendukung KPBU, tidak menjadi persoalan. Seluruh kader dipastikan menerima sikap tersebut. Mulai PAC hingga anggota fraksi. ”Soliditas partai tetap terjaga,” ucapnya.
Sumi menegaskan, kader partai yang duduk di lembaga legislatif harus menaati dan mematuhi keputusan partai. Tidak melawan. ”Sebab, pada hakikatnya, fraksi adalah kepanjangan tangan partai,” tuturnya.
Pendapat Sumi itu ditentang anggota Fraksi PDIP Wisnu Pradono. Menurut dia, sampai saat ini, sikap Fraksi PDIP tetap konsisten. Yakni, menolak sistem KPBU untuk membangun RSUD Sidoarjo Barat. Fasilitas kesehatan tersebut harus dibangun dengan dana APBD. Sampai saat ini, DPC dan fraksi belum menggelar rapat untuk memutuskan kebijakan baru.
Senada dengan Wisnu, legislator PDIP Taufik Tri Yudhono mempertanyakan pembentukan koalisi antara PDIP dan PKB. Sebab, selama ini belum ada pembicaraan. ”Aneh. Tiba-tiba bersepakat membentuk koalisi,” tuturnya.
Sementara itu, pansus KPBU mengungkap kejanggalan terkait dengan proses KPBU. Anggota pansus KPBU Bangun Winarso menuturkan, proses KPBU sudah berjalan. ”Bahkan, di website Kemenkeu sudah masuk tahap prakualifikasi,” tuturnya.
Politikus PAN itu menilai, seharusnya proses KPBU menunggu persetujuan dewan. Baru tahap prakualifikasi berjalan. ”Ini terlalu cepat,” ucapnya.