Tunda Pesta Hamilton sampai Seri Terakhir
SUZUKA, Jawa Pos –’’James, di sini Valtteri.’’ Begitu ucapan emosional pembalap Mercedes Valtteri Bottas melalui radio setelah memenangi GP Jepang dua hari lalu (13/10). Yang disebut namanya adalah James Vowles, ahli strategi tim Silver Arrows. Dialah pengatur taktik balapan dari pit wall Mercedes. Selama ini Bottas sering frustrasi atas keputusan-keputusan Vowles yang dianggapnya lebih menguntungkan rekan setimnya, Lewis Hamilton.
Setiap akan memberikan perintah kepada Bottas melalui radio, suara yang terdengar adalah ’’Valtteri, di sini James’.’ Seruan Bottas melalui radio seakan ingin membuktikan bahwa dirinya layak diperlakukan setara dengan Hamilton di Mercedes. Julukan ’’Wingman’’ yang disandang Bottas dan tidak enak didengar itu sedikit banyak juga ada hubungannya dengan peran Vowles.
Kemenangan Bottas di Suzuka memang spektakuler. Manuver agresifnya ketika menyalip bintang Ferrari Sebastian Vettel saat start sama sekali tidak terduga. Setelah melakukan manuver itu, pembalap Finlandia tersebut memperlebar jarak dengan pembalap-pembalap di belakangnya dan tidak terkejar lagi hingga finis.
Ledakan itu seakan mengingatkan fans F1 kepada kegarangan Bottas ketika memenangi balapan pembuka 2019 di GP Australia. Waktu itu semua orang menganggap mantan pembalap Williams tersebut sudah bangkit dan siap melawan Hamilton seperti ketika Nico Rosberg menjuarai F1 pada 2016. Sama dengan di GP Jepang, Bottas juga mengumpat sesaat setelah • • • • • •
TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018 2019 memenangi balapan di Melbourne Park tersebut. Sebuah umpatan yang kemudian menjadi sangat terkenal saat ini. ’’To whom it may concern. F**k you!’’
Akhir pekan lalu Bottas menyatakan telah menemukan sesuatu yang penting di garasinya. Sebuah cara berkomunikasi yang efektif dengan para mekanik dan insinyur sehingga membuat mobilnya berkembang pesat. Alhasil, sepanjang sesi latihan hari pertama dia selalu menjadi yang tercepat. Semakin sempurna ketika kerja kerasnya menghasilkan kemenangan pertama sejak GP Azerbaijan April lalu.
Tetapi, kebangkitan itu serasa terlambat. Saat ini persaingan gelar juara pembalap F1 2019 memang hanya menyisakan nama Hamilton dan Bottas. Namun, jarak poin di antara keduanya sudah terlampau jauh, yakni 64 angka. Hamilton hanya membutuhkan tambahan 14 angka lagi pada seri berikutnya di GP Meksiko 27 Oktober untuk menyegel gelar juara dunia keenamnya di Formula 1. Dengan tambahan 14 poin, keunggulan Hamilton akan menjadi 78. Dalam tiga seri tersisa setelah GP Meksiko, Hamilton tidak akan terkejar lagi.
Tetapi, 14 angka itu terbilang banyak. Hamilton harus memenangi GP Meksiko, sedangkan Bottas setidaknya harus finis di urutan kelima atau di bawahnya. Dengan kepercayaan diri yang sedang melambung, Bottas berpeluang menunda pesta Hamilton di Meksiko. Apalagi jika berhasil memperkecil lagi ketertinggalannya. Semoga gelar juara bisa ditentukan hingga seri terakhir di Abu Dhabi.
RACE
19 19 21 20 21 21
MENANG
16 16 19 12 11 ?
PERSENTASE
82 persen 86 persen 85 persen 78 persen 73 persen ?