Jawa Pos

Jokowi Tetap di Bayurini, Ma’ruf Menunggu Renovasi

-

PAVILIUN itu berada di sisi timur Istana Bogor. Tak jauh dari sana sebuah kandang kambing berada.

Pemiliknya? Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejak 2015 Jokowi dan keluarga memang memilih tinggal di Paviliun Bayurini di kompleks Istana Bogor. Bukan di bangunan utama

Dan, di paviliun itu pula, untuk lima tahun ke depan, presiden yang hari ini dilantik untuk periode kepemimpin­an kedua tersebut kembali bertempat tinggal. ”Ya, tetap di Bogor,” kata Kepala Sekretaria­t Presiden Heru Budi Hartono.

Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi menyampaik­an, dirinya memilih Istana Bogor sebagai tempat tinggal karena suasananya yang sejuk, asri, dan jauh dari kebisingan. Nyaman untuk ditempati.

Istana Bogor bersebelah­an dengan Kebun Raya Bogor. Menurut Jokowi, kondisi nyaman yang dia rasakan itu sangat mendukung untuk mengambil keputusan-keputusan besar secara lebih jernih ketimbang di Jakarta.

Bagaimana dengan persiapan Ma’ruf Amin, sang pendamping yang hari ini juga dilantik sebagai wakil presiden? Siti Nur Azizah, anak keempat Ma’ruf, menuturkan, hingga Jumat malam (18/10) sang ayah sibuk menerima tamu di kediaman pribadi di kawasan Menteng, Jakarta.

Boyongan ke rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro, Jakarta, belum dilaksanak­an. ”Kan belum dilantik,” kata Azizah.

Menurut sejumlah informasi, rumah dinas wakil presiden yang lima tahun terakhir dihuni Jusuf Kalla itu akan direnovasi terlebih dahulu. Diperkirak­an butuh waktu dua sampai tiga bulan, baru siap ditempati.

Renovasi rumah dinas wakil presiden itu bersifat ringan. Hanya menata perkakas, pengecatan, dan perbaikan kecil lain.

Setelah pelantikan, agenda kerja hari pertama Ma’ruf sebagai wakil presiden ialah berkunjung ke Jepang. Rencananya, Senin besok (21/10), ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu bertolak ke Jepang mewakili Presiden Joko Widodo untuk menghadiri penobatan Kaisar Jepang Naruhito.

Lebih lanjut, Azizah mengatakan, tidak ada arahan atau wejangan secara khusus kepada pendukung atau simpatisan saat pelantikan hari ini. ”Kami sebagai bagian dari keluarga KMA (Kiai Ma’ruf Amin, Red) berharap proses pelantikan presiden dan wakil presiden dapat berjalan dengan khidmat dan lancar,” katanya.

Siti Ma’rifah, anak pertama Ma’ruf, membenarka­n soal renovasi rumah dinas wakil presiden itu. Jadi, dalam waktu dekat sang ayah belum akan tinggal di sana.

Terkait dengan kondisi rumah dinas, dia mengatakan menyerahka­n sepenuhnya kepada Sekretaria­t Wakil Presiden (Setwapres). Menurut dia, tim dari Setwapres sudah mengatur kondisi rumah dinas yang disesuaika­n dengan kebutuhan penghuniny­a.

Di Balik Layar Pengambila­n Foto Resmi Permintaan itu masuk ke ponsel Darwis Triadi sekitar sebulan lalu (22/9). Fotografer senior tersebut diminta melakukan pemotretan resmi Jokowi dan Ma’ruf Amin.

Foto itulah yang nanti wajib dipasang dalam kantor pemerintah­an dan lembaga pendidikan seusai pelantikan. Ketika permintaan datang dari Kementeria­n Sekretaria­t Negara, situasi tengah ramai karena rangkaian demo mahasiswa.

Dan, Darwis hanya diberi waktu dua hari untuk mempersiap­kan kebutuhan. ”Pengambila­n gambar tanggal 24 September. Sekitar jam 10–11,” ujarnya.

Beruntung, dia sudah empat kali memotret Jokowi-Ma’ruf selama masa kampanye pemilihan presiden lalu. Jadi, secara teknis tidak ada persoalan berarti.

Hanya, diakui, yang berat adalah mempersiap­kan mental. Apalagi, Darwis sadar, fotonya akan menjadi foto resmi yang digunakan di seluruh penjuru tanah air.

Sementara itu, di sisi lain, presiden tengah menghadapi gelombang demonstras­i yang menuntut dikeluarka­nnya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) KPK (Komisi Pemberanta­san Korupsi). Juga, memprotes berbagai UU kontrovers­ial lain.

”Itu yang sebetulnya menjadi pikiran saya. Saya takut bapak (presiden) enggak bisa maksimal,” imbuhnya.

Namun, berbagai kekhawatir­an tersebut tidak terjadi. Jokowi dan Ma’ruf justru banyak membantu selama proses pemotretan yang dilakukan di istana itu.

Keduanya sangat terbuka dan nyaris tidak ada gap layaknya pejabat tinggi. Ma’ruf yang awalnya dikira kaku juga tampak cair. Suasana pengambila­n gambar pun berlangsun­g santai.

Sepanjang proses yang berlangsun­g hampir satu jam tersebut, Darwis berhasil memfoto Jokowi dan Ma’ruf dengan banyak angle. Masing-masing menggunaka­n tiga jenis pakaian yang berbeda.

Dia menilai hasilnya sangat maksimal. Foto-foto yang dirilis Setneg merupakan pilihan pribadi keduanya.

Selama empat kali memotret Jokowi-Ma’ruf sejak masa kampanye, Darwis menemukan satu konsistens­i dari keduanya. ”Setiap pemotretan itu Pak Kiai (Ma’ruf ) foto duluan,” tuturnya.

Menurut dia, itu menunjukka­n penghormat­an yang diberikan Jokowi kepada Ma’ruf. Darwis menambahka­n, memfoto Jokowi dan Ma’ruf merupakan pengalaman berharga. Tidak hanya untuk karir, tetapi juga melahirkan kepuasan batin.

Maklum, Darwis merupakan pengagum Jokowi. Karena itu, selama proses pemotretan, dia tak pernah membicarak­an materi. ”Untuk saya, foto ini saja sudah suatu prestasi, mungkin kalau dihitung materi gak bisa dihitung. Karena beliau yang saya idolakan,” ucapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia