Gerojok Rp 130 Miliar untuk Wujudkan RS Nuklir
SURABAYA, Jawa Pos – Surabaya bakal memiliki fasilitas kedokteran nuklir di RS Bhakti Dharma Husada tahun depan. DPRD Surabaya dan pemkot telah menyepakati penambahan anggaran pengembangan rumah sakit itu hingga Rp 130 miliar.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul
Khotimah menerangkan bahwa rencana penambahan fasilitas tersebut dibicarakan sejak tahun lalu. Karena perencanaan dan perizinan sudah matang, eksekusi pembangunannya bakal dilangsungkan tahun ini
J
”Agak beda dengan rumah sakit pada umumnya. Nanti ruangannya ada di bawah tanah,” ujar politikus PDIP itu.
Pembangunan fasilitas kedokteran nuklir tersebut akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap pertama, akan ada gedung tiga lantai. Karena masih tahap awal, hanya tersedia 10 bed. Penyakit yang bisa ditangani juga masih terbatas. ”Dua di antaranya adalah kanker serviks dan faring,” jelasnya.
Wali Kota Tri Rismaharini sudah pernah bertemu dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional( Bata n) untuk membahas fasilitas kesehatan baru itu. Risma ingin membantu pasien kanker yang selama ini mengantre radioterapi begitu lama. Antrean bisa mencapai 4–6 bulan.
Setelah anggaran disetujui, komisi D bakal mengundang RS BDH dan dinkes terkait detail pelaksanaan proyek. Khusnul merasa banyak warga, bahkan anggota dewan, yang masih awam dengan istilah kedokteran nuklir. Sebab, selama ini pandangan masyarakat tentang nuklir hanya melulu tentang bom.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono juga menyiapkan jadwal h e aring untuk pembahasan R S nuklir tersebut. Anggaran Rp 130 miliar yang ditambahkan bukan anggaran yang sedikit. ”Kami tahu antrean pasien kanker begitu banyak. Makanya, dewan tak mencoret usulan itu,” katanya.