Syaratkan Antipoligami dan Anti-KDRT
SURABAYA, Jawa Pos – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan syarat khusus bagi para bakal calon wali kota (bacawali) yang mendaftar. Salah satunya, larangan memiliki istri lebih dari satu bagi pria. Para calon juga tidak boleh terlibat kasus KDRT.
Sekretaris DPD PSI Surabaya William Wirakusuma menyatakan, para calon dilarang keras melakukan praktik poligami atau terlibat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bakal calon yang melanggarnya akan langsung didiskualifikasi. ”Kalau syarat bebas korupsi, narkoba, dan pidana lain itu, hampir semua partai ada. Tapi, kita memberikan perhatian lebih untuk praktik poligami dan KDRT,” ujarnya kemarin (19/10).
Dia menambahkan, syarat tersebut merupakan bentuk komitmen partai yang mendukung perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, kasus KDRT maupun praktik poligami berpotensi memperburuk citra calon. ”Itu bisa jadi preseden buruk yang bisa menurunkan elektabilitas dan popularitas tokoh atau calon,” terangnya.
Dalam waktu dekat, PSI mempersiapkan wawancara bagi para calon yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi. Termasuk debat visi-misi bagi para calon. Nah, proses wawancara dan debat akan ditayangkan secara live di media sosial (medsos) resmi milik partai. Jadi, masyarakat bisa melihatnya secara langsung.
Hingga kemarin, sudah ada 11 di antara 20 pelamar yang mengembalikan formulir pendaftaran. Hari ini (20/10) pendaftaran ditutup. Semua berkas dinyatakan lengkap. Gunawan yang merupakan kader sekaligus ketua PSI belum juga mengembalikan formulir.
Ketika dikonfirmasi, Gunawan memastikan bahwa dirinya serius mengikuti bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020. Menurut rencana, dia mengembalikan formulir pendaftaran
Minggu malam (20/10). ”Saya besok (hari ini, Red) pas hari terakhir pendaftaran,” ujarnya.
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Namun, rencananya ada rombongan relawan yang mengantar Gunawan mengembalikan formulir ke Kantor DPD PSI Surabaya di Jalan Ketintang Selatan Gang III.
Sementara itu, Vinsensius Awey yang juga mengembalikan formulir kemarin mengaku kaget dengan dua syarat khusus tersebut. Menurut dia, dua syarat itu tidak ditemukan di partai lain. ”Untung, istri saya cuma satu,” kelakarnya.
Politikus Partai Nasdem itu kembali menegaskan komitmennya maju pada pilwali 2020. Menurut dia, masyarakat perlu diberi banyak pilihan untuk calon pemimpinnya. Apalagi, saat ini yang sudah mendaftar sebagai bacawali rata-rata punya kualitas yang tidak diragukan. Baik di PSI, Nasdem, maupun PDIP yang juga sudah membuka pendaftaran terbuka.