Penjambret Rampas Kalung Emak-Emak
SIDOARJO, Jawa Pos – Para pengunjung Pasar Betro, Sedati, dikejutkan dengan aksi jambret kemarin pagi (19/10). Seorang pelaku merampas kalung yang dikenakan seorang ibu saat hendak berbelanja.
Beruntung, belum sempat kabur, pelaku bisa dihentikan. Warga yang kesal pun melayangkan bogem mentah sebelum pelaku diserahkan ke Mapolsek Sedati.
Berdasar informasi yang dihimpun, peristiwa bermula sekitar pukul 6.30. Pelaku yang mengendarai Honda Vario hitam nekat merampas kalung milik seorang pengendara. ’’Pelaku berada di belakang korban, dari arah utara,” ungkap Muhammad Julah, pedagang setempat.
Saat pelaku berada tepat di samping korban, tangannya langsung menyambar kalung dari leher korban. ’’Langsung tancap gas ke arah Jalan Senopati,” tuturnya. Korban pun langsung berteriak minta tolong. ’’Warga langsung mengejar, bahkan pengendara lain menghadang laju motornya,” lanjut pria 43 tahun itu.
Geram dengan aksi tersebut, warga langsung beramai-ramai memberikan kenang-kenangan bogem mentah. Motor pelaku pun tak luput dari amukan massa. Setelah peristiwa tersebut, pelaku dan motornya langsung diserahkan ke Mapolsek Sedati.
Peristiwa itu dibenarkan Kapolsek
Sedati AKP Inggal Widya Perdana. Dari keterangan sementara didapat identitas M. Dayat, pria 41 tahun asal Pasuruan. ’’Selain residivis, diduga kuat dia salah satu begal dan curanmor,” terang Inggal.
Kini pihaknya mengembangkan pengusutan kasus itu bersama Satreskrim Polresta Sidoarjo. ’’Untuk mencari jaringannya, mohon waktu,” ujar perwira dengan tiga melati di pundak tersebut.
SIDOARJO, Jawa Pos – PKB menjadi rebutan calon bupati Sidoarjo. Pertimbangannya adalah basis massa. Jumlah simpatisan PKB di Kota Delta besar. Terbukti, dalam dua kali perhelatan pilkada, calon yang diusung partai berlambang bumi dan sembilan bintang tersebut menjadi pemenang.
Ada empat calon bupati Sidoarjo yang menanti rekomendasi PKB. Yakni, Sullamul Hadi Nurmawan, Nur Ahmad Syaifuddin, Ahmad Muhdlor Ali, dan Achmad Amir Aslichin. Empat nama itu terus mengumpulkan dukungan warga.
Sekretaris DPC PKB Abdillah Nasih menyatakan, DPW PKB telah mengumpulkan seluruh DPC. Pertemuan itu membahas persiapan pilkada. ’’Ada tiga poin hasil rapat,’’ ucapnya. Pertama, DPW meminta seluruh DPC bersiap menyambut pilkada. Langkah persiapan dengan membentuk panitia atau desk pilkada. ’’Bulan ini harus terbentuk,’’ katanya.
Kedua, partai diminta menyiapkan nama-nama. Hal itu dilakukan untuk mengisi panitia pilkada. Langkah ketiga memetakan desa-desa yang dalam pilkada 2015 lalu PKB kalah.
Menurut Nasih, calon yang diusung PKB ditentukan panitia pilkada. Tim tersebut akan membuat tahapan. Di antaranya, pembukaan pendaftaran, seleksi administrasi, uji kelayakan, dan survei internal. ’’Penentuan calon dilakukan DPP dan DPW,’’ ujarnya.
Menurut dia, PKB membuka pintu bagi calon yang ingin mendaftar. Kader internal maupun kader dari partai lain bisa berkontestasi. ’’Kami utamakan internal karena PKB memiliki banyak stok,’’ terangnya.
Lantas, kapan partai memberikan rekomendasi? Dia memprediksi calon bupati dari PKB diumumkan akhir tahun ini.
Sementara itu, empat calon bupati Sidoarjo terus bersaing. Salah satunya Ahmad Muhdlor Ali. Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu terus berkomunikasi
dengan beberapa partai. Dua partai sudah memberikan sinyal. Yaitu, Nasdem dan PDIP.
Muhdlor menyatakan, dukungan parpol sangat dibutuhkan. Banyaknya parpol yang mendukung menunjukkan kekuatan calon. ’’Saya ingin membentuk koalisi partai besar,’’ ujarnya.
Saingan terkuat Muhdlor adalah Sullamul Hadi Nurmawan. Meski belum menyatakan diri maju dalam pilkada, pria 40 tahun itu terus bergerilya. Dia mencari dukungan hingga ke desa-desa.
Wawan, sapaan akrab Sullamul, menjelaskan bahwa sebagai kader PKB, dirinya menunggu keputusan partai. ’’Saya diberi amanah sebagai anggota komisi A. Saya kerjakan sebaikbaiknya. Kalau rekomendasi, itu kewenangan partai,’’ katanya.
Calon lain yang terus mencari dukungan adalah Nur Ahmad Syaifuddin. Cak Nur, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa pihaknya belum membentuk tim sukses. Saat ini dia terus turun ke seluruh lapisan masyarakat agar warga memiliki pemikiran positif terhadap politik. ’’Tujuannya, masyarakat menggunakan hak pilih dengan baik dan benar disertai pemikiran/ pertimbangan yang objektif dan sehat,’’ tuturnya.