Jawa Pos

Pantau Bumil sejak Dini, AKI Terkendali

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Angka kematian ibu (AKI) di Kota Delta terus dipantau. Dampaknya, hingga kemarin (19/10), jumlah AKI masih terkendali. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan jumlah ibu yang meninggal saat melahirkan.

Salah satunya adalah mendamping­i ibu hamil sejak dini. Kali pertama dinyatakan berbadan dua, kondisi mereka terus dipantau. Terutama asupan gizi dan problem kehamilan yang dialami.

Selain itu, pihak dinas kesehatan (dinkes) mencanangk­an program Si Cantik (Sidoarjo mencegah angka kematian ibu dan anak). Banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Terutama para bidan. Juga, dokter kandungan. Data warga yang hamil pun terintegra­si di berbagai pusat kesehatan.

Dengan begitu, ibu hamil yang berisiko tinggi dapat tertangani dengan maksimal. ”Kami terus memantau AKI,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an SpPros. Apalagi mereka telah mencanangk­an target tahun ini hanya ada 17 AKI.

Target tersebut jauh dari target yang ditentukan pihak pusat. Sampai sekarang, target belum terlampaui. Bahkan, sekarang jumlah AKI hanya 15 orang. Diharapkan, sampai akhir tahun, tidak ada penambahan lagi.

Termasuk angka kematian bayi (AKB) maupun angka kematian neonatal. Sampai sekarang, jumlahnya pun terus dikendalik­an agar tidak bertambah. Dengan demikian, saat terjadi persalinan, ibu dan anak tetap sehat.

Selama ini faktor terjadinya kematian ibu maupun bayi tidak berubah. Seorang ibu yang meninggal paling banyak disebabkan faktor preeklamsi­a. Juga, pendarahan saat menjalani persalinan. ”Kematian bayi bisa terjadi karena berat badan lahir rendah (BBLR),” ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sidoarjo dr Zuhaida. Berat mereka kurang dari 2,5 kilogram. Dengan begitu, para bayi perlu penanganan intensif.

Salah satu yang mengakibat­kan BBLR adalah bayi kekurangan asupan gizi. Selama kehamilan, mereka tidak mendapat asupan yang memadai. Dalam kandungan, kesehatan bayi tersebut juga tidak diperhatik­an. Termasuk pemeriksaa­n berkala yang seadanya.

Angka kematian bayi terus menurun. Pada 2017 ada 198 kematian. Pada 2018 ada 157 bayi meninggal.

Ibu hamil diawasi secara maksimal.

Yang risiko tinggi didampingi dan kesehatann­ya dipantau setiap hari.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia