Wiranto Sejenak Tinggalkan RS
Perpisahan dengan Pegawai Kemenko Polhukam
JAKARTA, Jawa Pos – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto muncul di depan publik kemarin (19/10). Dia keluar dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk menghadiri acara silaturahmi bersama jajarannya di kantor Kemenko Polhukam. Kondisi mantan panglima ABRI itu belum pulih 100 persen.
Sembilan hari sudah Wiranto menjalani perawatan di RSPAD setelah penusukannya di Pandeglang, Banten, 10 Oktober lalu. Pejabat berusia 72 tahun tersebut berada di kantornya sejak pukul 14.30. Langkahnya sedikit kaku. Tubuhnya agak membungkuk.
Dalam acara yang digelar di aula itu, Wiranto duduk dikelilingi pegawainya. Beramahtamah yang kemudian diakhiri sesi foto bersama. ”Hari ini (kemarin, Red) saya terus terang ’membolos’ dari rumah sakit untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam.
Pengakhiran tugas Menko Polhukam Kabinet Kerja periode 2014–2019,” terang Wiranto.
Pria kelahiran Jogjakarta tersebut mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diterima selama menjalani perawatan. Wiranto juga berpesan kepada jajarannya agar lebih meningkatkan kinerja. Kemenko Polhukam, menurut dia, bukan tempat persinggahan mencari jabatan dan pangkat. Justru tempat mencari pengalaman tugas sebagai modal penugasan seterusnya.
Wiranto mengungkapkan, kondisinya belum pulih seperti sediakala. Ada dua dokter yang mengawalnya selama keluar dari RS itu. Begitu acara selesai sekitar pukul 15.45, Wiranto balik ke RSPAD untuk meneruskan perawatan yang dijalani. Ditanya kondisinya, purnawirawan jenderal TNI tersebut mengaku masih harus menjalani perawatan. Dia berharap segera sehat dan beraktivitas lagi seperti biasa. ”Saya kira itu yang bisa saya sampaikan. Saya akan kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Wiranto tidak lupa mengucapkan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang akan dilantik siang ini. Menurut dia, Jokowi adalah orang yang sangat responsif terhadap keinginan publik. Mendengarkan suara rakyat, keinginan rakyat, dan harapan rakyat. ”Buktinya apa? Buktinya setiap minggu itu ratas (rapat terbatas, Red). Itu tidak bisa dihitung banyaknya,” ujar dia.