Jawa Pos

Sejuta Pertanyaan Iringi Pembatalan Tetty

-

BIASANYA telepon seluler (ponsel)-nya selalu aktif. Bisa dihubungi kapan saja, termasuk oleh media. Tapi, kemarin (21/10), sejak tiba di Istana Negara sekitar pukul 10.00 hingga diam-diam pulang, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu sama sekali tak bisa dikontak. Manado Post beberapa kali mencoba menghubung­i, tapi ponsel sang bupati tidak aktif.

Kehadiran bupati yang biasa disapa Tetty itu di Istana Negara saat para calon menteri dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mengejutka­n

Sekaligus penuh misteri. Juga mengundang banyak pertanyaan.

Namanya tak pernah terdengar masuk bursa calon menteri selama ini. Tiba-tiba saja Tetty datang lewat pintu belakang Istana Negara. Lewat pintu itu pula para calon menteri lain datang. Dan, seperti para calon menteri lain, Tetty juga mengenakan baju putih. Tapi, tak sepatah kata pun dia sampaikan kepada media.

Lebih dari tiga jam berlalu sejak kedatangan­nya, Tetty tak kunjung keluar. Nadiem Makarim (CEO Gojek yang juga dipanggil ke istana) yang tiba setelah Tetty bahkan lebih dahulu keluar. Baru belakangan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretaria­t Presiden Bey Machmudin mengabarka­n bahwa Tetty batal bertemu Jokowi.

Bey menambahka­n, Tetty merupakan calon menteri usulan Partai Golkar. Sebelum bertemu presiden, lanjut Bey, Tetty bersua Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di istana. Namun, pasca pertemuan tersebut, Tetty mendadak batal berbicara dengan Jokowi. ”Beliau langsung meninggalk­an istana lewat samping,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Bey, Tetty tidak masuk dalam kabinet.

”Karena tidak bertemu dengan presiden, jadi bukan (gagal, Red),” imbuhnya.

Penjelasan itu tetap memunculka­n sejuta pertanyaan. Kalau diusulkan Golkar, kenapa setelah bertemu Airlangga, Tetty justru batal bertemu Jokowi? Apakah Golkar meralat pencalonan­nya? Mengapa pembatalan dilakukan di menit-menit terakhir? Bukankah pemanggila­n kemarin, mengutip yang disampaika­n Jokowi setelah pelantikan sehari sebelumnya, adalah tahap perkenalan para calon menteri?

Penjelasan Airlangga sebelum informasi pembatalan tersebar juga tak mengklirka­n misteri Tetty. ”Karena beliau sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tetapi juga belum tentu dengan Pak Presiden,” kata menteri perindustr­ian itu sebelum pergi.

Michael, salah seorang pendamping Tetty, saat dihubungi Manado Post tak lama setelah sang bos tiba di Istana Negara kemarin, sempat optimistis. ”Sembilan puluh persen Ibu Bupati (Tetty, Red) sudah siap (jadi menteri). Sepuluh persennya kita doakan bersama. Kalau beliau balik Rabu (besok, 23/10), berarti sudah 100 persen (jadi menteri) karena SK (surat keputusan) diserahkan Rabu nanti sekaligus pelantikan,” kata Michael yang belakangan juga tak bisa dikontak lagi.

Bambang Soesatyo, ketua MPR yang juga kader Golkar, mengaku heran dengan munculnya nama Christiany Eugenia Paruntu sebagai calon menteri. ”Jadi, memang kami saja di Golkar baru tahu,” katanya di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Karena itu, Bamsoet –sapaan akrabnya– juga tidak tahu mengapa kemudian Tetty terpental. ”Silakan tanya ke ketua umum saja,” kelitnya.

Bamsoet juga tidak tahu alasan Airlangga mengajukan nama yang bersangkut­an sebagai calon menteri. Dia menduga Tetty masuk untuk memenuhi keperluan menteri dari kalangan perempuan. Sebab, Jokowi hendak mempertaha­nkan unsur keterwakil­an perempuan sekurangku­rangnya delapan orang di kabinet. Sama dengan periode sebelumnya.

Biasanya keterwakil­an perempuan mempertimb­angkan wilayah geografis, yaitu Indonesia Timur, Tengah, dan Barat. ”Tentu pasti dasarnya adalah kemampuan,” ujarnya.

Bamsoet mengakui bahwa Christiany Eugenia Paruntu merupakan kader Golkar. Namun, dia menyatakan tidak tahu detail soal kiprah Tetty selain menjabat bupati Minahasa Selatan.

 ?? RAKA DENNY/JAWA POS ??
RAKA DENNY/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia