Pedagang Bawang Merah Tertipu Rp 3 M
NGANJUK, Jawa Pos – Pedagang bawang merah di Pasar Sukomoro, Nganjuk, sedang apes. Mereka secara masal ditipu seorang tengkulak hingga rugi miliaran rupiah. Kini mereka berusaha melacak keberadaan Lsd, tengkulak yang telah membeli bawang merah mereka. Sayang, upaya untuk menemukan pria yang diduga menipu pedagang dengan tak membayar bawang merah itu tidak membuahkan hasil.
Sumarni, 52, seorang pedagang pasar, mengungkapkan, nomor ponsel yang biasa digunakan Lsd tidak bisa dihubungi. ’’Tidakaktifnomornya.Orang-orangyang punyanomornyajugatidakbisamenghubungi,’ ujarnya dengan nada gemas.
Tak hanya itu, beberapa pedagang juga telah mencari Lsd seperti mendatangi tempat tinggalnya. Namun, pria kelahiran 1986 tersebut tidak berada di rumahnya.
Sumarni menuturkan, informasi keberadaan atau domisili Lsd memang cukup rancu. ’’Dia (Lsd, Red) asli Tuban. Mertuanya di Ponorogo. Rumahnya sendiri katanya di Ngawi,’’ beber perempuan yang juga dirugikan Lsd tersebut.
Kebiasaan Lsd membeli bawang merah membuat pedagang lain percaya. Jadi, mereka mau bertransaksi dengan Lsd. Termasuk saat pembayarannya mulai tersendathinggaLsdtaklagimenampakkan batang hidungnya di pasar.
Tantowi menjelaskan, tiap hari Lsd memborong bawang merah di Pasar
Sukomoro. Pengambilan barang selalu berada dalam jumlah yang banyak, yaitu 30–40 ton. ’’Setiap hari selama tiga bulan terakhir,’’ terang Tantowi sembari menyebut Lsd mengangkut 4–5 truk bawang merah.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, awalnya Lsd membayar dagangan bawang merah secara tunai. Setelah berjalan sekitar sebulan dan pedagang kianpercaya,diamenundapembayaran.
Jika awalnya menunda sehari, belakangan, Lsd menunda pembayaran hingga seminggu. Setelah itu, pria yang tempat tinggalnya tak jelas tersebut tidak lagi muncul di pasar.
Akibat perbuatan Lsd, 40 pedagang bawang merah di Pasar Sukomoro dirugikan. Mulai Rp 10 juta hingga Rp 400 juta untuk satu pedagang. Total kerugian karena ulah Lsd itu diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.
Kapolsek Sukomoro AKP Gendut Wisoko mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. ’’Kami melakukannya sebagai komponen kelengkapan dalam rangka membuat perkara terang,’’ jelasnya.