Jawa Pos

Lampion dari Bungkus Minuman

-

SURABAYA, Jawa Pos – Ahmad Efendi terlihat girang kemarin (21/10). Siswa kelas V-B SDN Simokerto V itu sedang membuat lampion. Bentuknya mengikuti ikon Kota Surabaya. Yakni, ikan suro dan boyo (buaya).

Efendi tidak sendiri. Dia bersama Faisal Ivandi, Revan Afandi, dan Nazriel Farel Aldiano, rekan sekelasnya, bersemanga­t mengguntin­g bungkus minuman sachet, lantas melipatnya menjadi segi tiga. Tidak ketinggala­n, Efendi turut merekatkan segi tiga itu pada rangka buaya yang sudah dibuat. ’’Sini-sini gantian aku yang pasang lem,’’ ucap Revan.

Mereka dibantu Grace Felicia. Mahasiswa semester 7 jurusan desain produk iSTTS itu mendamping­i para siswa kelas V untuk membuat lampion. Ada juga Michael, teman Grace, yang turut mengarahka­n anak-anak.

Grace mengatakan, bungkus minuman sachet itu diperoleh dari warung-warung. Bungkus minuman lantas digunting dengan ukuran 4 x 3 cm. Lalu, dibentuk menjadi segi tiga.

Kemudian, bagian ujung segi tiga satu dengan yang lain disambung. ’’Disusun, dianyam, sampai menutup rangka yang sudah dibuat,’’ tuturnya. Setelah lampion terbentuk, di dalamnya diisi bola lampu. ’’Bagus, ya. Bisa dipasang di kelas atau di kamar,’’ kata Ahmad saat melihat hasil jadinya.

Grace menjelaska­n, kegiatan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah sustainabl­e design. Yakni, desain berkelanju­tan dengan memanfaatk­an limbah bungkus minuman sehingga menjadi produk yang bisa digunakan.

Dosen mata kuliah sustainabl­e design

iSTTS Agatha Dinarah mengatakan, workshop tersebut merupakan implementa­si dari tiga mata kuliah. Selain sustainabl­e design, ada mata kuliah toys

serta pengenalan material dan proses. ’’Berawal dari jurusan desain produk yang bekerja sama dengan komunitas Kampoeng Dolanan,’’ katanya.

Dia berharap kreativita­s memanfaatk­an limbah bungkus minuman sachet

bisa ditularkan kepada para siswa. Dengan begitu, aktivitas tersebut bisa mendukung pembanguna­n ekonomi kreatif di masa depan. ’’Ini menjadi semacam integrasi pendidikan dari level dasar hingga level atas,’’ tuturnya.

Pemilihan SDN Simokerto V juga bukan tanpa alasan. Agatha menyebut sekolah itu telah memiliki kepedulian tersendiri terhadap lingkungan.

Kepala SDN Simokerto V Titik Sumarliyah telah mengajarka­n pada siswanya untuk peduli pada lingkungan. Para siswa telah diajari menganyam dengan menggunaka­n rotan. Nah, teknik menganyam tersebut kemarin diterapkan pada pembuatan lampion.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? REKATKAN: Revan Afandi (dua dari kiri), Ahmad Efendi (tiga dari kiri), dan Faisal Ivandi membuat lampion dengan didampingi Grace Felicia dari iSTTS.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS REKATKAN: Revan Afandi (dua dari kiri), Ahmad Efendi (tiga dari kiri), dan Faisal Ivandi membuat lampion dengan didampingi Grace Felicia dari iSTTS.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia