Tanah Lunak, Mudah Bergelombang
SURABAYA, Jawa Pos – Pengendara yang melintas di Jalan Raya Mastrip hingga Warugunung serasa menunggang kuda. Sebab, akses tersebut bergelombang. Ditambah banyak kendaraan berat yang melintas di sana. Kondisi itu kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Menurut pakar struktur bangunan dan jalan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya R. Buyung Anugraha Affandhie, terdapat beberapa faktor yang membuat Jalan Mastrip bergelombang. Salah satunya karakteristik tanah yang lunak. ’’Kalau di Surabaya Barat, jenisnya expansive soil. Di Mastrip, tanahnya lunak,’’ ujarnya kemarin (21/10).
Menurut dia, expansive soil mudah menyerap air dan mengalami pergerakan saat musim hujan. Untuk tanah lunak, jalan bergelombang bisa terjadi sewaktu-waktu. Bergantung kekuatan tanah itu sendiri. Terlebih, akses tersebut sering dilalui kendaraan besar. Tentu, kondisi itu berpengaruh pada cepat lambatnya perubahan fisik jalan. ’’Jadi, saat musim kemarau atau musim hujan kondisi permukaan tanahnya gampang berubah. Apalagi saat musim hujan. Karena itu, jalan gampang bergelombang,’’ katanya.
Buyung mengatakan, tanah lunak disebabkan dataran rendah. Terlebih, lokasinya dekat dengan sungai. ’’Saat perbaikan jalan perlu cara khusus. Harus memperbaiki kualitas kekuatan tanah dulu,’’ jelasnya. Caranya, dilakukan penggalian lebih dulu sekitar 1 meter, kemudian tanah diuruk dengan menggunakan sirtu atau agregat serta bagian bawahnya dilapisi plastik. Juga, bisa diperkuat dengan batang bambu yang ditanam di dalam lubang. Potongan bambu itu ditanam dan diberi jarak 1 meter tiap bambu. ’’Kalau di Karang Pilang, kayaknya tidak perlu dikasih bambu,’’ ucap dosen teknik infrastruktur sipil fakultas vokasi ITS tersebut.
Selain jenis tanah, jalan bergelombang bisa disebabkan overload-nya kendaraan yang melintas atau pengerjaannya kurang optimal. ’’Jadi, dilihat dulu, kalau yang terkelupas hanya bagian atas aspalnya, itu karena kualitas pengaspalan,’’ papar Buyung.