Jawa Pos

Muncul KawasanKaw­asan Berpotensi

-

DI sisi lain, Kota Delta masih menyimpan beragam pengusaha sejenis yang berpotensi menjadi sentra industri kecil yang baru. Contohnya, Desa Seketi, Balongbend­o. Daerah tersebut terkenal dengan sebutan kampung bambu.

Beragam produk olahan bambu telah dihasilkan warga Seketi. Mulai caping, tampah, tas, gelas, sampai piring. Yang terbaru adalah trofi dan penutup lampu. ’’Semua terbuat dari bambu. Kami menganyam sendiri,’’ ucap Ketua UMKM Gen Bambu Seketi Ari Basoni.

Ari mengatakan, pembuatan trofi merupakan inovasi baru yang muncul setelah mengikuti studi banding perajin bambu di Lamongan. Motif anyaman yang diajarkan beragam. Bukan hanya jenis langkah satu dan dua, melainkan juga motif jarum. ’’Motif jarum sangat rumit. Tapi, nilai jualnya tinggi. Itu kami aplikasika­n di piala juara satu,’’ jelasnya.

Ari mengklaim trofi bambu tidak dapat ditemukan di desa lain di Sidoarjo. Karena itu, peluang tersebut digunakan untuk mencari pangsa pasar. Harga satu setnya sekitar Rp 400 ribu. ’’Tidak perlu lagi cari piala jauhjauh. Di sini bisa dibuatkan. Bagus, berkualita­s, dan unik,’’ tuturnya.

Kades Seketi Seger Purwanto menyatakan, olahan bambu memang jadi unggulan desa. Jumlah perajin sekitar 30–40 orang. Mereka berada di sekitar RW 3 dan 4. ’’Kawasan itu cocok untuk tempat edukasi pengolahan bambu,’’ katanya.

Ya, Seketi bukan satu-satunya sentra industri baru. Di Kecamatan Prambon juga ada sekumpulan usaha makanan basah. Yaitu, klepon. Tepatnya di Desa Bulang. Di lain tempat, komoditas rumput laut Tanjungsar­i, Jabon, sangat potensial. Ada juga kumpulan perajin blangkon di Karangpuri, Wonoayu.

 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? MENURUN: Pembuat sandal di sentra industri kecil Wedoro mengerjaka­n pesanan.
DIMAS MAULANA/JAWA POS MENURUN: Pembuat sandal di sentra industri kecil Wedoro mengerjaka­n pesanan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia