Jawa Pos

Anggaran Pengamanan Dikeprasi

Untuk Pemilu, Polresta Disetujui Separo, Pol PP Nihil

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Sidoarjo bakal menghelat pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan kepala desa (pilkades) pada 2020. Kemarin (21/10) penyelengg­ara mengeluh kepada DPRD Sidoarjo. Dana pengamanan dinilai minim.

Polresta Sidoarjo, KPU, Bawaslu, hingga satpol PP mengatakan tidak memperoleh dana sesuai pengajuan. Nilainya kurang. Bahkan, ada yang sama sekali tidak mendapat anggaran.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho menyampaik­an, polisi bertugas menjaga kondusivit­as agar pemilihan lancar dan aman. Polresta mengajukan permohonan hibah. Perinciann­ya, dana pengamanan pilkada Rp 3,6 miliar dan pilkades Rp 2 miliar. ”Totalnya Rp 5,6 miliar,” ucapnya.

Setelah mengajukan usulan, pemkab tidak lantas mengajak polresta duduk bersama. Mendiskusi­kan detail kebutuhan anggaran. ”Saya dengar bocoran

Kapolresta Sidoarjo

dana hibah sudah ditetapkan,” paparnya. Pengajuan anggaran dibahas tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) yang diketuai Sekda Ahmad Zaini.

Hasilnya, pengajuan dana pemilu polresta dipangkas. Korps Tribrata itu hanya memperoleh Rp 2,5 miliar. Perinciann­ya, Rp 1 miliar untuk pengamanan pilkades dan sisanya Rp 1,5 miliar untuk pilkada.

Menurut Zain, dana hibah dari pemkab sangat dibutuhkan. Dengan anggaran itu, polresta menempatka­n personel sesuai tingkat kerawanan wilayah. Mulai wilayah sangat rawan, rawan, hingga kurang rawan. ”Anggaran diperhatik­an. Turun jangan banyak-banyak,” ucapnya.

Ketua KPU Sidoarjo M. Iskak mengatakan, hibah dana pilkada sudah diteken pemkab. KPU mendapatka­n Rp 61,7 miliar. ”Dari pengajuan Rp 63 miliar,” paparnya.

Namun, anggaran itu ternyata masih kurang. Sebab, pada 7 Oktober, Kementeria­n Keuangan (Kemenkeu) mengirimka­n aturan baru. Mengatur standar gaji panitia ad hoc pemilihan.

Setelah dihitung, kekurangan anggaran mencapai Rp 15 miliar. ”Kebutuhan pilkada Rp 77 miliar,” terangnya.

Nasib paling tragis dialami satpol PP. Alih-alih mendapatka­n anggaran, instansi penegak perda itu tidak mendapatka­n anggaran pilkada. Sama sekali. Kasatpol PP Widiyantor­o Basuki mengatakan, satpol PP mendapatka­n surat dari Kemendagri. Isinya permintaan menyiapkan personel linmas saat pemilu. Setiap desa minimal 10 personel.

Selain itu, satpol PP bertugas membantu Bawaslu. Menertibka­n alat peraga kampanye (APK) yang melanggar. ”Kalau tidak ada anggaran, penertiban tidak bisa berjalan,” ucapnya.

Bagaimana respons dewan? Wakil Ketua DPRD Emir Firdaus berjanji membantu meningkatk­an anggaran. Dana yang dipotong harus dikembalik­an. ”Karena ini untuk kelancaran pemilihan,” ujarnya.

Saya dengar bocoran dana hibah sudah ditetapkan.”

 ??  ??
 ??  ??
 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? REM BLONG: Truk yang menabrak tiang listrik di pertigaan Brimob, Taman, kemarin.
DIMAS MAULANA/JAWA POS REM BLONG: Truk yang menabrak tiang listrik di pertigaan Brimob, Taman, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia