Jawa Pos

Akhiri Saja ketimbang Menderita Selamanya

Terjebak dalam Toxic Relationsh­ip

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pasangan terlalu posesif hingga mengganggu aktivitas harianmu? Pasangan melakukan kekerasan verbal hingga fisik? Ketika ditanya, kamu bilang masih cinta, tapi tidak bahagia? Jika salah satu atau semua pertanyaan itu jawabannya iya, berhati-hatilah. Jangan-jangan kamu berada dalam toxic relationsh­ip atau hubungan yang tidak sehat.

Hal itu diungkapka­n dua konselor Surabaya Soul Society di Substitute Makerspace Minggu (20/10). Salah seorang konselor Ellyana Dwi Farisandy mengatakan, salah satu indikasi toxic relationsh­ip adalah lingkaran setan. Siklus hubungan yang tidak sehat. Siklus itu berulang-ulang terjadi dalam waktu yang cukup lama.

Siklus yang berjalan adalah ketegangan-rekonsilia­si-memaafkan-bersukacit­a.

’’Siklus ini akan berulang, tapi biasanya salah satu pihak menolak untuk percaya bahwa hal ini tidak baik diteruskan,” kata alumnus Universita­s Surabaya tersebut.

Lingkaran setan itu awalnya ditandai dengan ketegangan dalam suatu hubungan. Misalnya, sikap posesif. Biasanya korban sampai tidak bisa menikmati waktu bersama teman atau pekerjaan. Selanjutny­a, siklus itu berlanjut pada adanya insiden yang terjadi. ’’Bisa sampai kekerasan verbal atau fisik,” lanjut Elly. Pada tahapan itu, korban akan merasakan sakit hati, bahkan sakit fisik.

Untuk menyelesai­kannya, akan ada tahapan rekonsilia­si. Minta maaf atau berjanji tidak mengulangi­nya. Setelah itu, ada tahapan ketenangan selama beberapa saat saja. Lalu, kembali ke siklus awal terus-menerus. ’’Sebaiknya segera dicari jalan keluar kalau menyadari adanya beberapa hal itu dalam sebuah hubungan,” kata Elly.

Sebaiknya memang rantai siklus lingkaran setan tersebut diputus. Yakni, tiap pasangan harus saling berbicara mengenai ketidaknya­manan hubungan. Banyak baiknya atau malah terjebak mabuk cinta. Hingga, korban tidak menyadari hal itu tidak baik untuknya. ’’Jika sudah sama-sama saling bicara, seharusnya ambil keputusan. Jika tetap jalan, harus ada komitmen untuk berubah,” lanjutnya.

Kendala yang paling rumit adalah ketika korban menolak untuk percaya dampak buruknya. ’’Kadang terlalu cinta sampai-sampai lupa pada diri sendiri, bilang itu sudah biasa, pasangan akan baik lagi, dan sebagainya,” kata Elly. Jika hal tersebut terjadi, keterlibat­an orang terdekat, atau malah bantuan secara profesiona­l, mulai dibutuhkan.

Konselor lain, Denia Martini Machdan, mengatakan, salah satu cara terbaik jika pasangan tidak mau berubah adalah mengakhiri hubungan.

Denia menjelaska­n bahwa mengakhiri hubungan memang tidak mudah.

Khususnya bagi yang sudah terjebak lingkaran setan. Biasanya akan ada tahapan depresi. Misalnya, tidak nafsu makan, merasa hidup tidak berarti lagi, dan yang paling banyak adalah kesepian. Itu terjadi lantaran sudah terbiasa ditemani pasangan. ’’Waktunya bisa sebentar atau lama, bergantung dukungan dari orang sekitarnya juga,” kata Denia.

Rasa kesepian tersebut bisa diatasi dengan menyibukka­n diri. Bergaul dengan teman, mencari kegiatan sosial, atau bergabung dengan komunitas. Jika sudah, putuskan komunikasi dengan mantan pasangan. Jangan berinterak­si dengan teman-teman dekat pasangan.

Surabaya Soul Society merupakan komunitas mahasiswa magister psikologi dan psikolog profesiona­l di Surabaya. Mereka terdiri atas 15 anggota aktif. Setiap bulan mereka mengadakan ’’curhat gratis’’ di Taman Bungkul, Surabaya. Selain itu, setiap hari mereka menerima curhatan via media sosial.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia