Pipa BBM Meledak, Satu WNA Tewas
Diduga Jebol Kena Alat Proyek Kereta Cepat
CIMAHI, Jawa Pos – Pipa minyak PT Pertamina di Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, terbakar hebat kemarin siang (22/10). Kejadian sekitar pukul 14.00 itu diduga disebabkan jebolnya pipa akibat alat berat untuk pengerjaan proyek trase kereta cepat Jakarta–Bandung. Setelah petugas berjibaku selama empat jam, api berhasil dipadamkan. Sebanyak 25 mobil damkar diterjunkan
Seorang saksi mata menuturkan, sebelum kebakaran, terlihat cairan menyembur. Baru setelah itu api besar muncul, disusul suara ledakan keras. Pemadaman menggunakan cairan AFFF atau aqueous film forming foam yang khusus untuk kobaran api gara-gara minyak.
Setelah api padam, petugas damkar dengan dibantu personel kepolisian melakukan pembasahan dan melokalisasi tempat kejadian perkara (TKP). ”Alhamdulillah, pukul 18.00 api bisa dipadamkan. Tim Pertamina juga membantu proses pemadaman dengan menggunakan cairan khusus,” kata Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara kepada Radar Bandung.
Setelah kejadian itu, pihaknya mengamankan TKP agar masyarakat tidak mendekati lokasi. Dikhawatirkan, ada sisa bocoran minyak dari pipa yang terbakar meskipun pihak Pertamina sudah menutup aliran di km 130 dan km 128. ”Kami memberi police line di lokasi agar masyarakat tidak mendekat. Kami juga imbau masyarakat untuk tidak menimbulkan perbuatan yang bisa menyebabkan percikan api,” terang dia.
Akibat insiden itu, satu orang tewas. Sembari mengamankan TKP, polisi menyisir lokasi untuk mengantisipasi korban lain. ”Kami sedang mencari bersama BPBD (badan penanggulangan bencana daerah, Red). Warga yang tinggal di sekitar lokasi kini sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing,” terangnya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menambahkan, sejauh ini memang baru satu orang yang diketahui meninggal akibat insiden tersebut. ”Korban diduga operator alat berat. Nanti kami teliti setelah api sudah benar-benar padam,” kata Rudy saat meninjau lokasi kebakaran.
Berdasar informasi yang beredar, korban bernama Li Xuanfeng, warga negara asing (WNA) yang tercatat bekerja di PT CREC. Polisi belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kebakaran besar tersebut. ”Dugaan awal, korban sedang menancapkan benda keras pada trase, lalu terkena pipa dan meledak,” tuturnya.
Pertamina menyatakan, kebakaran terjadi pada pipa yang mengalirkan bahan bakar minyak (BBM) dari Terminal BBM Ujung Berung ke Terminal BBM Padalarang. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, saat kejadian, petugas gabungan dari Pertamina dan dinas pemadam kebakaran di lapangan bergerak cepat untuk menjinakkan api. ”Pertamina juga tetap berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran, kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk melokalisasi area,” papar dia.
Menurut Fajriyah, setelah melakukan pemadaman dengan busa (foam), saat ini tim Pertamina terus memantau kondisi di lapangan dan melakukan berbagai upaya penanggulangan lanjutan. Penyaluran BBM melalui pipa untuk sementara dihentikan. Meski begitu, pasokan BBM untuk wilayah
Bandung dan sekitarnya tetap aman. ”Pasokan dex untuk wilayah Bandung masih tercukupi, termasuk dari Terminal BBM Padalarang yang stoknya saat ini berada di kisaran 19 hari,” tambahnya.
Mengenai penyebab insiden, Pertamina masih melakukan investigasi bersama pihak terkait. Soal dugaan bahwa kebakaran dipicu pengerjaan proyek kereta cepat, dia belum bisa memberikan jawaban. Dugaan itu muncul lantaran lokasi pipa dekat dengan area proyek kereta cepat. Untuk mencapai kesimpulan tersebut, menurut dia, diperlukan investigasi mendalam. ”Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan dari dampak kebakaran itu,” tutur dia.
Pihaknya hingga kini juga belum bisa memberikan informasi terperinci mengenai besaran kerugian. Begitu pula jumlah BBM yang hilang. Dia hanya menegaskan bahwa Pertamina tidak melakukan kegiatan operasional maupun teknis di titik insiden.