Perkuat Pasar Asuransi dari Korporasi
SURABAYA, Jawa Pos – Perusahaanperusahaan asuransi harus pandai mencari ceruk pasar. Terutama mereka yang core business-nya adalah asuransi kumpulan. Sebab, mereka mengandalkan korporasi untuk mencari nasabah.
CEO PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Iwan Pasila menyatakan, di tengah tantangan bisnis seperti sekarang, rata-rata pendapatan premi perseroan masih tumbuh 16 persen. Pertumbuhan itu membuat perseroan punya pendapatan premi sekitar Rp 1,9 triliun. ’’Secara industri, asuransi kumpulan terkontraksi 8–9 persen,’’ katanya di sela peresmian kantor pemasaran dan operasional Mandiri Inhealth kemarin (22/10).
Menurut Iwan, rata-rata inflasi biaya medis di Indonesia 10–11 persen per tahun sehingga ada gap yang jauh dengan inflasi secara total yang sekitar 3 persen. Di sisi lain, pertumbuhan profit korporasi banyak yang sejalan dengan inflasi. Yakni, 3 persen. Hal tersebut membuat gap yang kosong itu diisi asuransi swasta.
Bagi korporasi yang kinerjanya kurang memuaskan, pada akhirnya banyak yang melakukan efisiensi biaya kesehatan karyawan. ’’Biasanya, badan usaha yang efisiensi itu ya menggunakan minimal BPJS, tidak menggunakan asuransi swasta,’’ ujarnya.
Karena itu, pihaknya terus mencari ceruk pasar. Di Jatim, misalnya, dia melihat banyak perusahaan yang pertumbuhan bisnisnya masih positif. Saat ini ada sekitar 100 ribu peserta yang tercatat di Jatim. Iwan pun akan terus berekspansi untuk meraih lebih banyak peserta.
Selain itu, pihaknya mendorong adanya penggunaan manfaat layanan yang lebih rasional dan efisien di rumah sakit (RS). Perseroan juga bekerja sama dengan RS dalam memberikan edukasi kesehatan kepada peserta.
Saat ini rasio klaim Mandiri Inhealth tercatat sekitar 75–80 persen. Artinya, kondisi keuangan perseroan masih bagus. ’’Kami juga berikan edukasi mengenai proteksi dan kesehatan kepada perkumpulan karyawan,’’ ujarnya.
Regional CEO Jawa 3 Region Vlll Bank Mandiri Erwan Djoko mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi industri saat ini memang berat. Namun, proteksi kesehatan karyawan harus tetap menjadi prioritas. Sebab, karyawan adalah aset perusahaan yang patut dijaga. ’’Akan ada solusi yang diberikan Mandiri Inhealth untuk partner korporasi,’’ ucapnya.