Jawa Pos

Jarak Terbentang Jauh

-

YONATHAN Ramlie menjadi kejutan yang menyenangk­an. Di skuad Indonesia, dia adalah tunggal putra dengan peringkat paling rendah. Di bawah Syabda Perkasa Belawa (unggulan ke-5), Bobby Setiabudi (ke-6), dan Christian Adinata (ke-8). Yonathan berada di seeded 13. Namun, malah dia yang melaju ke semifinal dan merebut perunggu. Memang, ada faktor luck juga. Dia belum bertemu pemain unggulan sam

PRESTVASI

Perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2019 Emas Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Junior 2019 Runner-up Malaysia Junior Internatio­nal Challenge 2019

PREDIKSI:

pai babak 16 besar. Namun, di titik itu dia berhasil mengalahka­n Liu Liang, tunggal putra terbaik Tiongkok yang merupakan unggulan ketiga. Jadi, sebenarnya Yonathan punya potensi besar.

Saat ini Yonathan masih berada di peringkat ke-231 BWF. Dibutuhkan waktu dan usaha superkeras untuk menembus persaingan level senior. Apalagi, levelnya saat ini masih internatio­nal challenge. Belum ke BWF Tour. ’’Jalani saja. Memang sudah waktunya senior, jadi harus lebih semangat. Harus lebih tahu bahwa lawannya bukan lagi kelas junior,’’ ucap pemain dari PB Exist tersebut.

Pemain kelahiran 31 Januari 2001 itu sadar, meski meraih perunggu kejuaraan dunia, jarak yang harus dikejarnya sangat jauh. Apalagi jika benchmark-nya adalah Kunlavut Vitidsarn, juara dunia tiga kali yang saat ini sudah menduduki peringkat ke-48 BWF. Namun, capaian di Kazan lalu cukup menjadi pemantik semangatny­a. ’’Setidaknya saya punya modal buat lebih yakin ke depannya,’’ kata Yonathan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia