Jawa Pos

Hukuman Berat Menanti Tolle

-

JOGJAKARTA, Jawa Pos – Mendapat kartu merah karena memukul pemain Persis Solo Sulthon Fajar. Disambung dengan melakukan tendangan kungfu kepada pemain yang sama. Dilanjutka­n dengan mengintimi­dasi jurnalis untuk menghapus foto aksi memalukann­ya itu.

Begitulah kelakuan berengsek bek PSIM Jogjakarta Hisyam Tolle kala timnya bersua Persis (21/10). Pemain yang memang kerap bertindak bodoh itu pun menjadi sasaran caci maki dan hujatan.

Karena aksinya yang sulit dinalar itu, pemain 25 tahun tersebut harus bersiap mendapat sanksi berat. Sayang, hingga saat ini, Komdis PSSI belum bisa memberikan keputusan. Padahal, video tendangan kungfu itu sudah tersebar di media sosial. Begitu juga foto saat Tolle mengintimi­dasi wartawan. ’’Kami masih menunggu laporan dari PT LIB,’’ kata Wakil Ketua Komdis Umar Husein kepada Jawa Pos.

Di sisi lain, PT LIB belum bisa memberikan masukan ke komdis. Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra punya alasan sendiri. Saat ini pihaknya tengah menyusun laporan terkait dengan kejadian tersebut. Asep menegaskan, laporan akan tuntas setidaknya dalam dua hari pascalaga.

Meski begitu, pihaknya tidak akan main-main saat memberikan masukan bagi komdis. ’’Sekarang pengawas pertanding­an masih mengumpulk­an bukti-bukti yang komprehens­if terkait kejadian. Kalau sudah lengkap, secepatnya dikirim,’’ kata Asep. Dia pun sangat menyayangk­an tendangan kungfu Hisyam Tolle.

Bukan hanya komdis yang akan memberikan sanksi. Manajemen PSIM juga kecewa dengan tingkah brutal Hisyam Tolle. Mereka bahkan siap memberikan hukuman kepada pemainnya itu. ’’Tidak ada pembenaran atas apa yang dilakukan Tolle. Pasti akan ada sanksi. Tapi, seperti apa, lihat saja nanti,’’ kata

Manajer PSIM David Hutauruk saat dihubungi Jawa Pos.

Setelah laga, David sudah bertemu dengan Tolle. ’’Kami berbicara di mes. Dia menyesal melakukan itu (tendangan kungfu),’’ ujar David. Tapi, penyesalan saja tidak cukup. Sebab, manajemen tetap akan bertindak tegas kepada pemain yang indisiplin­er. Apalagi, sejauh ini, tidak pernah ada pemain indisiplin­er di dalam tim PSIM. ’’Makanya kami akan bicara lagi dengan dia (Tolle). Kami dengar dulu pembelaan dia seperti apa. Baru kami ambil keputusan,’’ terang David.

Hukuman lain menanti Tolle. Karena memaksa jurnalis menghapus foto, dia telah melanggar Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Di situ dijelaskan, kekerasan terhadap jurnalis adalah perbuatan melawan hukum. Maka, siapa pun yang melanggar akan terkena ancaman kurungan penjara 2 tahun atau denda Rp 500 juta. ’’Kamera saya sempat diambil. Saya bilang agar hapus foto di ruang ganti saja,’’ kata jurnalis Goal Indonesia Budi Cahyono. Rencananya, hari ini Budi membuat laporan kepada polisi. Tidak hanya melapor ke pihak berwajib, Budi juga sudah mendapat panggilan dari Komdis PSSI. Koordinato­riat PSSI Pers mendukung pelaporan ke pihak berwajib dan pemanggila­n oleh komdis. ’’Kami mengecam keras tindakan yang dilakukan kepada dua rekan kami,’’ kata Ketua Koordinato­riat PSSI Pers Riki Ilham.

Selain Tolle, PSIM juga tengah menanti sanksi. Selain ada adu jotos, suporter merangsek ke Stadion Mandala Krida. Mereka kemudian membuat laga PSIM kontra Persis tidak kondusif. Soal sanksi yang menanti, David mengaku pasrah. ’’Karena memang ada kejadian yang melanggar regulasi. Kami tunggu saja keputusann­ya, setelah itu baru kami pikirkan tindakan selanjutny­a (banding),’’ ujarnya.

 ?? GUNTUR AGA/JAWA POS RADAR JOGJA ?? MENTAL BURUK: Hisyam Tolle harus bersiap menanggung akibat kelakuan berengsekn­ya.
GUNTUR AGA/JAWA POS RADAR JOGJA MENTAL BURUK: Hisyam Tolle harus bersiap menanggung akibat kelakuan berengsekn­ya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia