Cuaca Panas, Waspadai Jamur
UKM Aktual Universitas Wijaya Kartika Surabaya mengikuti pelatihan jurnalistik pada Senin (21/10) di Jawa Pos. Ada 46 peserta dan 5 pembimbing yang mengikuti pelatihan tersebut. Materi yang diberikan adalah jenis dan teknik kepenulisan. Para peserta sangat antusias ketika salah satu Redaktur Jawa Pos Naufal Widi Asmoro memberikan pertanyaan terkait materi yang diberikan.
SURABAYA, Jawa Pos – Suhu dan cuaca terik Surabaya memang harus diwaspadai. Selain menjaga konsumsi air putih agar tak dehidrasi, kesehatan kulit perlu dijaga. Beberapa kelainan kulit yang sering muncul saat musim panas adalah penyakit jamur. ”Biasa disebut tinea atau dermatofitosis dan candida,” jelas dr Ni Putu Ary Widhyasti MKes SpKK FINSDV FAADV.
Ary mengatakan, jamur-jamur tersebut biasanya muncul di area lipatan kulit. ”Bisa ketiak, lipatan paha, selangkangan, dan lipatan payudara,” jelasnya. Sebab, di area tersebut mudah muncul keringat dan lembap. Untuk menghindarinya, Ary menyarankan penggunaan pakaian yang mudah menyerap keringat. Selain itu, area tersebut harus dijaga agar mendapat aliran udara yang baik.
Gejala yang dirasakan biasanya berupa kulit kemerahan dan rasa gatal. ”Memang agak mirip dengan dermatitis,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin di National Hospital tersebut. Agar tak salah penanganan, sebaiknya penderita memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan kerokan pada area kulit yang gatal akan dilakukan, kemudian hasilnya dicek di bawah mikroskop dan kultur.
”Pada kelainan karena tinea akan ditemukan hypha dan spora. Sedangkan, untuk candida ditemukan pseudohifa,” tegas Ary. Berbeda dengan dermatitis, kulit yang diperiksa tidak akan ditemukan hypha, spora, maupun pseudohifa.
Jika jamur sudah terlihat tumbuh di area kulit, penanganan bisa dimulai dengan pemberian antijamur. Bentuknya bisa berupa krim atau obat minum. ”Dan tentunya menjaga area biar tak lembap lagi,” sambungnya.