Jawa Pos

Santri Harus Jadi Penggerak Bangsa

Pesan dari Istighosah dan 1 Miliar Sholawat Nariyah

-

GELIAT Hari Santri Nasional (HSN) 2019 menjadi tonggak bagi DPRD Gresik untuk hadir dalam upaya memperkuat pengembang­an pondok pesantren (ponpes) dan eksistensi para santri di Kota Pudak. Salah satunya ditunjukka­n melalui perhelatan Istighosah dan 1 Miliar Sholawat Nariyah di Masjid Agung Gresik (MAG), Jl Wahidin Sudirohuso­do, pada Senin malam (21/10).

Kegiatan yang dihelat di malam puncak HSN 2019 itu diselengga­rakan DPRD Gresik bersama PC NU dan PC Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU (RMI-NU) Gresik. Lebih dari 2.000 santri memeriahka­n momen itu.

Acara tersebut dihadiri Ketua PCNU Gresik KH Khusnan Ali, Ketua RMI-NU Gresik H.M Alaudin, Ketua MUI KH Mansoer Shodiq, ulama sepuh KH Muchtar Djamil, KH Usmuni Azhari, KH Zainuri, KH Chusairi, Gus Khoirul Atho’, dan Gus Muhammad (Langitan). Para tokoh, ulama, dan kiai dari sejumlah kabupaten/kota di Jatim juga datang.

Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani bersama jajaran pimpinan dan anggota DPRD Gresik terlihat di lokasi. Begitu pula Wabup Moh Qosim bersama jajaran Forpimda Kabupaten Gresik.

Dikemas dengan konsep kolosal, seluruh peserta istighosah dan membaca salawat nariyah. Semua yang hadir juga menyanyika­n lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon.

Dalam momen itu, pimpinan DPRD Gresik memberikan perhatian besar terhadap upaya pengembang­an para santri dan ponpes. Ada dua pesan Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani kepada para santri. ”Pertama, jangan menjadi objek tapi jadilah subjek. Karena saya yakin, para santri akan menjadi generasi penerus bangsa,” kata Gus Yani, sapaan akrabnya.

Pesan itu selaras dengan tema HSN 2019, yakni santri unggul, Indonesia makmur. Gus Yani ingin masa depan bangsa ditentukan para santri. ”Itu bisa dilakukan. Sebab, banyak santri dari Gresik yang karirnya sudah sampai Jakarta. Mudah-mudahan ada santri dari Gresik menjadi presiden masa depan,” imbuhnya.

Sebagai generasi penerus, santri harus memberi warna serta bermanfaat bagi nusa dan bangsa. ”Santri saat ini harus menjadi santri milenial yang membanggak­an. Tidak ketinggala­n zaman dan tidak kehilangan jiwa santrinya,” cetus Gus Yani.

Ketua PCNU Gresik KH Chusnan Ali mengajak para santri ikut mencegah tumbuhnya gerakan dan paham radikalism­e. ”Saya berharap para santri bisa menjadi salah satu garda terdepan. Alhamdulil­lah, para santri di Gresik sudah memulainya,” ucapnya.

Wabup Gresik Moh Qosim ikut membakar semangat para santri. Saat ini, makin banyak pemimpin dari kalangan pesantren. ”Yang terbaru, wakil presiden kita, KH Ma’ruf Amin, adalah kiai. Juga banyak tokoh besar lain yang santri,” katanya.

Peringatan HSN 2019 dengan Istighosah dan 1 Miliar Sholawat Nariyah itu tidak hanya di Gresik. PBNU pusat mengintruk­sikan beberapa daerah lain melangsung­kan kegiatan yang sama. Yakni, lantunan 1 miliar salawat nariyah.

Istighosah juga dihadiri ulama milenial Dr KH Reza Ahmad Zahid (Gus Reza). Dalam tausiyahny­a, ulama muda Ponpes Lirboyo, Kediri, itu mengajak agar para santri milenial ikut menangkal penyebaran paham radikalism­e.

 ?? KHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? KOLOSAL: Lebih dari 2.000 santri mengikuti Istighosah dan 1 Miliar Sholawat Nariyah di Masjid Agung Gresik.
KHUSNUL CAHYADI/JAWA POS KOLOSAL: Lebih dari 2.000 santri mengikuti Istighosah dan 1 Miliar Sholawat Nariyah di Masjid Agung Gresik.
 ?? KHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? GARDA TERDEPAN: Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani (kiri) bersama para tokoh, ulama, serta kiai.
KHUSNUL CAHYADI/JAWA POS GARDA TERDEPAN: Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani (kiri) bersama para tokoh, ulama, serta kiai.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia