Jawa Pos

Apresiasi Renovasi, Sesalkan Material yang Tidak Sesuai

-

SURABAYA, Jawa Pos – Renovasi bangunan cagar budaya (BCB) di Jalan Rajawali 35 terus berlanjut. Kemarin (22/10) para pekerja mengebut pengerjaan. Ada sekitar delapan pekerja sekaligus yang menggarap bangunan tersebut.

Dalam plakat kuning yang tertempel pada dinding luar, bangunan itu bernama ”Gudang”. Gedung tersebut ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK Wali Kota Surabaya Nomor 188 .45/004/402.1.04/1998. Yakni, gedung yang memiliki arsitektur bangunan kolonial sebagai penunjang kawasan kota lama.

Menurut Kasit, petugas parkir di depan gedung itu, renovasi dilakukan mulai awal Oktober. Bangunan tersebut memang rusak cukup parah. Atapnya ambrol. Dindingnya rapuh dan mengelupas. Lumut terlihat di mana-mana.

Pintu kayu di bagian depan juga rapuh. Rentan roboh. ”Saya tahan pakai paku. Dorong sedikit bisa roboh,” imbuhnya.

Kemarin renovasi bangunan cagar budaya itu menarik perhatian para pemerhati BCB. Nanang Purwono dan Kuncarsono dari Begandring Soerabaia mengunjung­i gedung itu. Ada juga Ady Setyawan, pendiri komunitas Roodebrug Soerabaia, yang bertandang ke sana.

Nanang mengapresi­asi renovasi yang dilakukan. Menurut dia, ada niat bagus dari pemilik gedung untuk memperbaik­i bangunan tersebut. ”Itu terlihat dari plamir dan plester yang dilakukan. Genting yang bocor juga diganti,” jelasnya.

Hanya, dia menyoroti material yang digunakan. Renovasi bangunan cagar budaya semestinya menggunaka­n material yang sama. Genting misalnya. Jika sebelumnya menggunaka­n genting tanah liat, sebaiknya jangan diganti genting metal. Apalagi berwarna biru. ”Termasuk daun jendela jangan diganti,” katanya.

Kuncarsono juga menyayangk­an hal itu. Renovasi, kata dia, memang cukup diapresias­i.

Namun, pengawasan dari tim ahli cagar budaya Surabaya cenderung lemah. ”Untung, si pemilik punya niat bagus. Perbaikan lis dan sebagainya. Tapi, kecolongan. Terutama dari material yang tidak semestinya digunakan,” tuturnya.

Saat tim Forum Begandring Soerabaia mengomunik­asikan perbaikan gedung itu kepada tim ahli cagar budaya (TACB), ternyata TACB tidak tahu-menahu. Bahkan, TACB baru akan melakukan pengecekan. Karena itu, pihaknya mendesak agar tim TACB lebih responsif dan bergerak cepat. Tujuannya, kejadian di BCB Rumah Radio Bung Tomo tidak terulang.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? PERBAIKAN RUPA: BCB di Jalan Rajawali 35 yang sedang direnovasi kemarin. Para pemerhati BCB mengapresi­asi inisiatif pemilik untuk memperbaik­i bangunan tersebut.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS PERBAIKAN RUPA: BCB di Jalan Rajawali 35 yang sedang direnovasi kemarin. Para pemerhati BCB mengapresi­asi inisiatif pemilik untuk memperbaik­i bangunan tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia