Bersih-Bersih Bantaran dan Kali Pegirian
SURABAYA, Jawa Pos – Menumpuknya sampah di Kali Pegirian membuat Pemkot Surabaya gerah. Kemarin (22/10) pemerintah bekerja bakti untuk membersihkan sampah di sungai tersebut. Acara yang dihadiri 250 orang itu dipusatkan di sekitar Jembatan Jatisrono.
Warga sekitar sempat cemas. Terutama yang meletakkan barang-barang di pinggir sungai. ’’Mau diperbaiki, tapi belum punya uang. Tolong jangan dibawa,’’ kata Riya, salah seorang warga yang mendatangi kerumunan peserta kerja bakti. Perempuan itu berusaha menghalangi petugas satpol PP yang hendak mengangkut motor bekas miliknya. ’’Kendaraan ini sudah setahun diparkir di pinggir sungai. Remnya blong,’’ tambah Riya.
Berbagai instansi terlibat dalam acara tersebut. Mulai kepolisian, TNI, satpol PP, linmas, dinas PU bina marga dan pematusan (DPUBMP), dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH), hingga pegawai Kecamatan Semampir. Peserta menyisir bantaran kali sepanjang 1 kilometer. Sebagian lagi mengumpulkan sampah di kali dengan memanfaatkan perahu karet milik DKRTH.
Seluruh barang di bantaran sungai diangkut. Termasuk sebuah odong-odong milik warga. Mainan itu tampak usang dan diletakkan begitu saja di pinggir kali. Tidak diketahui dengan jelas pemiliknya.
Camat Semampir Siti Hindun Robba menjelaskan bahwa aksi bersih-bersih tersebut bertujuan untuk memperingati Hari Pahlawan. ’’Selain bersih-bersih, kami memperbanyak spanduk berisi larangan membuang sampah ke sungai,’’ kata Hindun. Puluhan spanduk itu dipasang dalam sebulan terakhir.
Pengumuman dilarang membuang sampah sembarangan tersebut diberikan dalam dua bahasa. Selain bahasa Indonesia, spanduk tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa Madura. ’’Sedihnya, sebagian spanduk sudah hilang. Kami belum menemukan perusaknya,’’ kata Hindun.