Sulam dengan Teknik Lama, tapi Gaya Baru
SURABAYA, Jawa Pos – Membuat hiasan dengan hand embroidery atau sulam tangan kini lebih mudah dilakukan siapa saja serta bisa diterapkan untuk apa saja. Begitu kata crafter Melia Ika Indri kemarin. Dia mencontohkan sulam gaya baru yang kini tengah disukai.
Selama ini ada beberapa teknik jahitan dalam kerajinan sulam. Misalnya, cross stitch yang membentuk jahitan silang atau back stitch yang membentuk garis lurus, chain stitch yang tampak seperti rantai bersambung, hingga french knot yang membentuk jahitan bulat layaknya simpul. Dulu teknik tersebut digunakan secara terbatas. Salah satunya, menghasilkan sulaman motif bunga.
Saat ini gaya sulam sudah berbeda. Gaya modern itu lebih minimalis. Melia menyatakan, gaya tersebut tidak menggunakan teknik jahitan yang banyak. Hanya long stitch dan short stitch. Berbentuk garis panjang dan pendek. Karena itu, motifnya juga bisa beragam. ’’Tidak harus bunga, bisa apa saja mengikuti tren yang ada. Mulai makanan, hewan, hingga tulisan,’’ terangnya.
Gaya sulam modern lebih menitikberatkan pemenuhan ruang kosong. Misalnya, bentuk kotak. Long stitch dan short stitch digunakan untuk memenuhi kotak tersebut. Untuk pemula, jenis jahitan itu lebih mudah dipraktikkan. ’’Pemula biasanya membutuhkan waktu tiga jam saja untuk membuat satu hasil sulaman,’’ ujar perempuan asal Malang tersebut.
Dia mengakui, teknik itu membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang lebih tinggi. Terlebih jika ingin menggunakan teknik gabungan long dan short stitch untuk menghasilkan gradasi warna jahitan. Melia menyatakan, gradasi warna tersebut bisa menampilkan hasil motif yang nyata, bahkan sama dengan aslinya.
’’Gabungan jahitan itu memang lebih kompleks, bisa menghasilkan gradasi dan shading yang mendekati realisme yang disebut needle painting. Jadi, seperti melukis, tapi menggunakan benang sulam,’’ terang Melia.