Jangan Sekadar Cari Pengalaman
Bak mendapatkan durian runtuh. Peribahasa itu pantas disematkan buat timnas yang berlaga di Piala Dunia U-20 pada 1979 silam. Sebab, pada ajang yang berlangsung di Jepang tersebut, Garuda Muda sejatinya tak lolos putaran final. Pemilik tiket sebenarnya adalah Iraq. Namun, Iraq menolak tampil karena ajang dua tahunan itu disponsori produk minuman dari AS. Korea Utara dan Kuwait yang seharusnya menjadi pengganti ternyata juga menolak karena alasan politis.
Jatah akhirnya menjadi milik Indonesia yang kala itu hanya tampil sebagai perempat finalis di Piala AFC U-19 1978. Sebagai kontestan dadakan, Indonesia pun hanya dipandang sebelah mata. Prediksi itu tak meleset. Berada di grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia, timnas muda kita hanya menjadi lumbung gol dan lumbung poin.
Meski babak belur, kenangan dan pengalaman berharga diperoleh penggawa timnas yang bermain kala itu. Yakni, kenangan bermain menghadapi tim raksasa Argentina yang saat itu diperkuat megabintangnya, Diego Maradona.
Ya, ketika bek-bek timnas Inggris belum merasakan sulitnya menghentikan Diego Maradona di Piala Dunia 1986, bintang-bintang muda timnas kala itu sudah merasakannya.
Nah, pengalaman itulah yang mungkin dirasakan skuad muda timnas yang berlaga di Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Seperti kenangan 40 tahun silam, timnas kali ini juga tak terlalu ’’berkeringat’’ untuk bisa mencapai putaran final Piala Dunia U-20. Sebab, Indonesia bisa tampil di event akbar level junior itu setelah memenangi proses bidding pencalonan host Piala Dunia U-20. Jadi, proses panjang itu tidak dilalui lewat perjuangan keras di lapangan, tapi lewat persaingan lobi melawan negaranegara pelamar lainnya.
Tercatat, Indonesia harus bersaing dengan Peru, Brasil, Myanmar-Thailand, dan BahrainArab Saudi-Uni Emirat Arab. Namun, MyanmarThailand mundur dan mendukung Indonesia. Lalu, tiga negara Arab lainnya juga ikut mundur.
Dan, Indonesia akhirnya terpilih. Sebuah kabar gembira sekaligus mengejutkan. Pasalnya, sebelum FIFA mengumumkan negara yang terpilih sebagai tuan rumah, sejumlah berita soal kerusuhan suporter sempat menghiasi halaman media. Bahkan, FIFA sempat menjatuhkan sanksi denda atas aksi rusuh yang dilakukan pendukung timnas kala menjamu Malaysia di kualifikasi Piala Dunia 2022.
Kini, kesempatan untuk tampil di pentas dunia sudah di depan mata. Publik tentu berharap timnas muda yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 tak sekadar pelengkap semata. Mereka harus punya mimpi untuk melampaui prestasi ’’om-om’’ mereka 40 tahun silam. Jangan jadikan ajang ini hanya sebagai sarana untuk mencari pengalaman. Namun, dengan masa persiapan yang lumayan panjang, timnas muda diharapkan bisa bersaing di level dunia.(*)