Jawa Pos

Nyaris Bikin Patah Hati

Hafiz/Gloria Sudah Rontok

-

PARIS, Jawa Pos – Tadi malam, di Stade Pierre de Coubertin, Jonathan Christie hampir membuat hati ribuan badminton

lovers tanah air ambyar lantaran nyaris kalah oleh

Lee Cheuk Yiu. Untung dia mampu bangkit dan mengubah situasi sulit menjadi cerita yang melegakan.

Lawan Jojo –sapaan Jonathan Christie– di babak 16 besar semalam sejatinya tidak masuk daftar pemain berbahaya yang wajib diwaspadai. Secara level, Lee belum pantas disandingk­an dengan Jojo yang kini berstatus

ranking ketujuh dunia. Meskipun usianya setahun lebih tua, pemain Hongkong tersebut berada di peringkat ke-30.

’’Kadang di lapangan ada pemain A yang cocok dengan pemain B, tapi saya nggak cocok dengan pemain B. Atau pemain A nggak cocok sama pemain B, tapi saya cocok dengan tipe pemain B. Nah, Lee Cheuk Yui ini termasuk pemain yang pukulannya kurang cocok untuk permainan saya,’’ kata Jojo menganalog­ikan. Lee memang unggul head-tohead 2-1 atas Jojo. Tetapi, pertemuan terakhir Jojo versus Lee sudah sangat lama. Tepatnya di New Zealand Open 2017 ketika mereka baru mentas dari level junior. Kala itu Jojo kalah lewat dua game langsung. Hal yang sama nyaris terulang tadi malam.

’’Dari awal saya sudah siapkan strategi untuk menghadapi dia. Tapi, di lapangan saya justru kepikiran kelebihan dia terus dan itu membuat saya jadi ragu-ragu. Hal itu menjadi momok buat saya di awal pertanding­an,’’ ujar Jojo sebagaiman­a dikutip dari siaran pers PP PBSI. Jojo tampil kurang meyakinkan pada game pertama. Dia tertinggal lebih dulu, 17-21.

Kemudian, pada game kedua, Jojo semakin bikin frustrasi. Dia tertinggal 2-6, lalu 5-10. Bahkan, saat interval, Lee melaju dengan keunggulan lumayan, 11-8. Lawan terus saja melesat. Namun, Jojo dengan tertatih-tatih mengejar hingga kedudukan imbang 1818. Setelah itu, Jojo lebih dulu mencapai match point. Eh, dia malah dikejar lagi hingga harus melalui deuce yang untungnya bisa dimenangi Jojo 22-20.

’’Di game pertama saya nggak bisa main lepas. Hal itu yang bikin lawan tampil percaya diri di awal game kedua. Tapi, puji Tuhan, saya bisa bangkit dan terus mencoba meredam dia di lapangan,’’ tambahnya.

Hingga saat ini, tunggal putra terbaik Indonesia itu kurang bisa menguasai turnamen Eropa. Penampilan­nya lebih tangguh ketika berlaga di Benua Asia. Dihentikan wakil tuan rumah di Denmark Open pekan lalu seakan tidak memberikan pelajaran berharga bagi Jojo.

Sejak menjadi runner-up di Japan Open Juli lalu, Jojo belum lagi mencetak prestasi serupa. Trennya permainan atlet binaan PB Tangkas itu masih naik turun, belum konsisten.

Pada laga lainnya, semangat untuk mengejar prestasi yang dicapai Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tidak lantas membuat Hafiz Faizal/Gloria E. Widjaja kebal dari kekalahan. Unggulan kedelapan itu ditaklukka­n pasangan Inggris Ben Lane/Jessica Pugh dalam rubber

game 12-21, 21-17, 15-21. Padahal, setahun sebelumnya Hafiz/Gloria bisa menang mudah atas pasangan tersebut.

 ?? PBSI ?? HAMPIR SAJA: Jonatan Christie nyaris gagal membendung smes dariLee Cheuk Yiu pada laga babak 16 besar French Open 2019 di Paris tadi malam WIB (24/10).
PBSI HAMPIR SAJA: Jonatan Christie nyaris gagal membendung smes dariLee Cheuk Yiu pada laga babak 16 besar French Open 2019 di Paris tadi malam WIB (24/10).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia