Jawa Pos

Membunuh karena Terlilit Utang

Pembunuh Sopir Taksi Online Ditangkap Dihabisi di Surabaya, Jasad Korban Dibuang di Tol Pandaan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Polisi tidak membutuhka­n waktu lama untuk menangkap Gianto, pembunuh Rusdianto, seorang sopir taksi online. Dini hari kemarin (24/10), petugas gabungan Polrestabe­s Surabaya dan Polres Pasuruan membekuk pelaku di Gresik

J

”Hasil kerja sama,” ujar Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Sudamiran. Rusdi merupakan sopir taksi online yang tewas lantaran dirampok penumpangn­ya.

Jenazahnya ditemukan di jalan tol Pandaan–Malang Rabu (23/10). Mobilnya, Suzuki Ertiga, dibawa kabur. Diketahui, pria 41 tahun itu terakhir menerima order di Surabaya.

Sebelum ditemukan tewas, korban sebenarnya sudah dicari polisi. Rusdi dilaporkan hilang sejak Senin malam (21/10). Laporan tersebut dibuat oleh pemilik mobil di Polsek Pakal. Maklum, korban selama ini tinggal tak jauh dari sana.

Rusdi selama ini menetap di Jalan Rejo Makmur 2A. Nah, dia sehari-hari mencari penumpang dengan mobil Suzuki Ertiga bernopol L 1239 XD. Mobil tersebut disewa dari tetangga kosnya.

Menurut informasi, pelapor awalnya membuat laporan karena khawatir dengan mobil miliknya. Sebab, korban tidak kunjung menampakka­n batang hidungnya meski hari sudah malam. Rusdi seakan hilang ditelan bumi. Nomor teleponnya juga tidak bisa dihubungi.

Dugaan tersebut ternyata tidak meleset. Rusdi bukannya melakukan penggelapa­n. Dia justru menjadi korban pembunuhan. Identifika­si sidik jari mayat yang ditemukan di jalan tol Pandaan– Malang identik dengannya. ”Dugaan pembunuhan sudah ada sejak korban kali pertama ditemukan,” kata Sudamiran. Mayat tersebut tidak hanya tergeletak di pinggir jalan.

Badannya saat itu juga tertutup kardus dengan kondisi tangan terikat serta kepala tertutup kain.

Sudamiran menyatakan, temuan itu mendapat atensi. Unit resmob dikerahkan untuk melakukan penyelidik­an. Berkoordin­asi dengan Satresktri­m Polres Pasuruan. ”TKP mayat ditemukan,” ungkapnya. Hasilnya tidak sia-sia. Pembunuh itu terdeteksi.

Berdasar pelacakan polisi, Gianto tinggal di Perumahan Palem Pertiwi, Kecamatan Menganti, Gresik. Warga Babatan Gang 1, Wiyung, itu menginap di rumah temannya. Lantaran mencoba kabur saat disergap, petugas terpaksa mengambil tindakan tegas. Kaki kirinya ditembak.

Lelaki asal Magetan itu diketahui yang terakhir memesan taksi online kepada korban. Beberapa jam sebelum korban dilaporkan hilang. Dia minta dijemput di Perumahan Pondok Maritim Indah sekitar pukul 11.00. Gianto menyebut tujuannya adalah Perumahan Graha Famili.

Di lokasi, Gianto mengajak korban turun. Dalihnya menunggu teman yang ingin bergabung. Rusdi dijanjikan diberi order lagi. Mengantar ke Desa Plintahan, Pandaan, Pasuruan.

Rusdi tidak curiga. Dia menuruti permintaan pelaku. Nah, ketika lengah, petaka menghampir­inya. Gianto mendadak menjerat leher korban dengan tali tampar dari arah belakang hingga mengembusk­an napas terakhir. Bingung, pelaku memasukkan mayat itu ke mobil.

Jenazah korban semula akan dibuang di Lawang, Malang. Namun, niat tersebut dibatalkan.

Gianto tiba-tiba terpikir untuk membuangny­a di pinggir jalan tol Pandaan–Malang. ”Mobil korban dibawa pelaku. Mau dijual,” ujar Kanitresmo­b Polrestabe­s Surabaya Iptu Bima Sakti.

Mobil tersebut rencananya dijual. Gianto sempat menawarkan­nya lewat media sosial (medsos). Namun, sebelum mobil itu pindah tangan, dia sudah ditangkap. ”Ditangani Polres Pasuruan,” terangnya.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofik Ripto Himawan mengungkap­kan, pelaku melakukan order dengan akun palsu bernama Dwi. Setelah membunuh, lanjut Ripto, Gianto hendak menjual mobil tersebut ke Jember. Bahkan, dia sudah mengganti pelat mobilnya. Namun, pelaku tidak bertemu pemesannya.

’’Tersangka menawarkan mobil korban lewat Facebook. Dia juga mengganti pelat nomor mobil Ertiga itu. Dari yang semula L 1239 XD menjadi W 1979 NK,’’ papar Rofik.

Sementara itu, tersangka dengan polos mengaku khilaf atas perbuatann­ya. Sembari sesengguka­n, dia berdalih terpaksa melakukan aksi jahat itu lantaran terjerat utang. ’’Saya khilaf. Saya sangat menyesal. Semua ini saya lakukan karena terlilit utang,’’ ucapnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia