Jawa Pos

Belajar Ngomong ala Scouser

-

BUKAN soal produktivi­tas gol yang menjadi handicap Mo Salah di Liverpool. Namun, ngomong dengan dialek Scouse khas orang-orang Merseyside yang menjadi masalahnya. Meskipun dia telah lebih dari dua tahun berada di tengah-tengah Scouser –sebutan orang Liverpool. Kemarin WIB (26/10) Salah mengunggah foto memegang kamus bahasa Inggris dialek Scouse dalam akun Instagram-nya, @mosalah.

Dia membanding­kan frasa unik dari dialek Scouse dengan dialek bahasa Arab yang telah dia gunakan di negaranya, Mesir. ”Ternyata ada kesamaan,” tulis Salah dalam keterangan di bawah foto unggahanny­a itu, dilansir di Liverpool Echo. Unggahan Salah tersebut mendapat komentar beragam dari warganet.

’’Mo belajar logat Scouse! Bagus Mo, teman baikmu!’’ tulis salah seorang warganet yang diindikasi­kan sebagai Kopites –sebutan fans Liverpool. ’’Makin mencintai Raja Mesir ini,’’ sebut Kopites lainnya.

Ada pula yang agak menyindir. ’’Belajar dialek Scouse, Mo? Kamu kan tak lagi di sini dan ke Real Madrid musim depan,’’ tulis warganet lainnya.

Bicara dengan dialek Scouse memang menjadi handicap Pemain Terbaik Timur Tengah 2019 itu sejak pertama datang di Melwood, kamp latihan Liverpool. Bahkan, itu yang sering menyulitka­n Salah dalam berkomunik­asi dengan rekan setimnya. Meskipun, musim ini sudah tidak seberat sebelum-sebelumnya.

’’Aku memahami dialek Scouse. Tapi, itu sangat menyusahka­n! Dialeknya sulit dipahami,’’ ungkap Salah dalam wawancara kepada Liverpool Echo saat musim pertamanya sebagai striker Liverpool. Di antara beberapa pemain asli Liverpool yang pernah dia ajak mengobrol, Salah menyebut nama Jon Flanagan yang paling susah dipahami.

’’Dialek (Scouse) Flanno (sapaan akrab Flannagan) termasuk yang paling buruk. Aku pun bahkan tak bisa memahami apa pun dari yang dia omongkan. Caranya dalam berbicara itu tidak seperti dia berbicara secara normal,’’ beber Salah tentang Flannagan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia